Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nama Besar Sang Ayah Permulus Karier Jack Doohan

Runner-up Formula 3 2021, Jack Doohan, tidak menampik bagaimana nama besar sang ayah, Mick Doohan, telah membantu kariernya berkembang.

Jack Doohan, Van Amersfoort Racing

Foto oleh: Formula Motorsport Ltd

Jalan berbeda diambil Doohan. Tak seperti ayahnya, Mick, yang menggeluti balap motor, pemuda berusia 20 tahun itu melah terjun ke mobil single-seater.

Keputusan itu ternyata tidak salah. Doohan menemukan jati diri, serta mampu menunjukkan taji sebagai salah satu pembalap mobil bermasa depan cerah.

Sempat terseok saat memainkan debut di Formula 3 bersma HWA Racelab pada 2020, Doohan meningkat pesat ketika pindah ke Trident untuk musim 2021.

Driver kelahiran Gold Coast, Australia tersebut menjelma jadi penantang kuat Dennis Hauger dalam perebutan gelar juara.

Meski akhirnya harus puas menduduki peringkat kedua, Doohan dapat berbangga hati lantaran berhasil mengemas empat kemenangan.

Selain itu, usai kejuaraan F3, sang pembalap diberikan kesempatan oleh MP Motorsport untuk berkompetisi dalam dua seri Formula 2 2021.

Jack Doohan, Trident, merayakan kemenangan di Formula 3 Rusia 2021

Jack Doohan, Trident, merayakan kemenangan di Formula 3 Rusia 2021

Foto oleh: James Gasperotti / Motorsport Images

“Tidak pada level ini,” kata Doohan mengutip Speedcafe.com saat ditanya apakah memiliki nama belakang yang terkenal membuatnya mendapat perlakuan yang berbeda.

“Saya kira pada tahun-tahun awal, di karting, saya memiliki beberapa kekurangan untuk itu, dan kecemburuan, juga ada semacam aura buruk terhadap saya.

“Tetapi saat ini, ada pembalap dengan nama belakang Schumacher, Fittipaldi, dan lain-lain. Jadi, kami semua berada di kapal yang sama.

“Dan pada akhirnya, talentamu lah yang menentukan.

“Jika Anda gagal menunjukkan performa bagus, uang hanya bisa membawa Anda sejauh ini.

“Terutama ketika Anda berada di kejuaraan, yang bisa Anda lakukan adalah menjadi yang terbaik yang Anda bisa.”

Baca Juga:

Doohan sendiri tak menampik, nama besar sang ayah telah membantunya dan memuluskan karier balapnya di dunia roda empat.

Kendati merasa itu sebagai hal yang positif, tetap saja tidak ada perlakuan istimewa yang diterima Doohan semasa mulai meniti profesi pembalap.

“Yang jelas, dengan nama belakang ini, orang tidak hanya akan menyebutmu demi berbicara denganmu. (Mereka) tidak peduli siapa kamu, terutama pada level ini,” ucapnya.

“Tapi sekarang tahun ini, dengan apa yang telah saya capai, untungnya saya ingin mengatakan bahwa saya bisa masuk dalam percakapan itu.”

Jack Doohan bakal semusim penuh di Formula 2 2022, setelah resmi diumumkan akan membela UNI-Virtuosi Racing.

Bertindak jadi rekan setim adalah Marino Sato. Pemuda asal Jepang itu merupakan juara Euroformula Open 2019. Dia merebut gelar dengan sembilan kemenangan, 11 podium, dan enam pole position dalam sembilan seri.

Sato meramaikan persaingan F2 2022 berbekal pengalaman Formula 1, setelah diturunkan oleh AlphaTauri dalam Tes Pembalap Muda 2020 di Abu Dhabi.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Gagal Tembus F2, Teppei Natori Pilih Absen Balapan Musim Ini
Artikel berikutnya Roy Nissany Prioritaskan Penguatan Mental

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia