Nasib Raikkonen Tidak Bergantung pada Performa Alfa Romeo

Raikkonen, sekarang berusia 41 tahun, menjadi pembalap tertua di grid balap jet darat. Dia juga merupakan sosok berpengalaman, telah mencatatkan rekor 330 start Grand Prix sejak 2001.

Sedangkan podium tertinggi kali terakhir direbut The Iceman pada gelaran GP Amerika Serikat 2018, dengan titel dunia F1 direngkuhnya musim 2007 silam bersama Scuderia Ferrari.

Tahun lalu, Raikkonen mendulang 4 poin, hasil dua kali finis kesembilan di GP Tuscan dan Emilia Romagna. Sementara di seri pembuka GP Bahrain 2021, dia gagal membawa pulang poin lantaran hanya finis ke-11.

“Saya ragu itu akan membuat perbedaan pada apa yang terjadi di tahun depan,” tutur pembalap asal Finlandia tersebut soal masa depannya di Alfa Rome, dilansir dari Speedcafe.

“Jelas (semakin) lebih baik kami bisa melakukannya, itu selalu lebih menyenangkan, tidak hanya bagi kami sebagai pembalap, tapi untuk tim dan semua orang lebih senang ketika tampil makin bagus.

“Jadi, saya pikir, ketika Anda tidak berada tepat di tempat yang Anda inginkan, itu selalu merupakan tahun yang panjang dan itu tidak terlalu menyenangkan.

“Kami terus bekerja dan meningkatkan. Semoga berada di atas sana, di mana kami ingin (secara teratur) menantang poin. Yang pasti itu tidak akan mudah.

“Semua orang ingin berada di sana, jadi kami hanya perlu terus bekerja.”

Raikkonen mengawali karier balap di Formula 1 saat bergabung ke Sauber pada 2001. Setahun berikutnya, dia pindah ke McLaren.

Sempat cuti panjang pada 2010 serta 2011, Raikkonen comeback ke kejuaraan dunia bersam Lotus musim 2012.

Dia sendiri mulai membela Alfa Romeo pada 2019, sebelumnya menjadi bagian dari skuad Ferrari (2013 hingga 2018).

Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing C41

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images