Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nasihat Stoner agar Rapor Bagnaia Lebih Baik di MotoGP 2022

Casey Stoner memiliki saran untuk pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, agar tampil lebih baik di MotoGP.

Francesco Bagnaia, Ducati Team with Casey Stoner

Foto oleh: Francesco Bagnaia

Bintang skuad pabrikan Borgo Panigale tersebut mendapat sorotan. Ia tampil kurang konsisten jika dibandingkan musim lalu, meski sudah menyegel tiga kemenangan.

Pecco sering jatuh dan membuang kesempatan merebut poin penuh. Runner-up MotoGP 2021 tersebut bahkan sempat terlempar ke peringkat keenam sebelum mematahkan kutukan Ducati di Sirkuit Assen.

Kabar dia mengalami kecelakaan akibat mengemudi dalam kondisi mabuk pun memperparah pandangan negatif yang diarahkan kepadanya.

Dalam acara Penghargaan Fair Play Menarini, Stoner pun angkat bicara tentang kinerja Bagnaia. Antara keduanya ada benang merah yakni Ducati dan kru.

“Pecco seorang pemuda yang baik. Dia ditangani mantan mekanik yang pernah bekerja dengan saya. Dia sedang bekerja keras,” ujar pembalap Australia itu, dikutip dari GPOne.com.

“Dia banyak melakukan kesalahan tahun ini, tapi kecuali Anda berada dalam posisinya, Anda tidak bisa mengerti. Memang mudah menghakimi dari luar, jadi saya memilih tak berkomentar. Saya memilih tak berkata apa-apa.

“Tapi, dia punya kecepatan. Mungkin hanya harus terima bahwa dia tidak bisa memenangi setiap balapan dan harus lebih sering finis. Tapi, saya ulangi lagi lebih mudah bicara ketika berada di luar.”

MotoGP 2022 berlangsung sangat kompetitif. Dari 10 balapan, kemenangan dibagi antara lima pembalap. Hanya Fabio Quartararo yang dapat merangkai dua kemenangan beruntun.

Sisanya bisa saja gagal masuk zona podium setelah memenangi pertarungan sebelumnya. Hal ini membuat sulit memprediksi kandidat juara dunia.

Baca Juga:

“Pada tahun terakhir ini, sulit mengerti MotoGP karena dari satu balapan ke balapan lain melihat klasemen sangat berbeda. Pemenang satu grand prix mungkin setelah akhir pekan melelahkan, bisa berakhir di posisi 5 atau 6, mungkin lebih buruk,” katanya.

“Jadi sangat sulit melihat siapa yang lebih kuat dari segi konstan. Saya tidak mengatakan motor mudah dikendarai, tapi tampaknya setiap orang mampu melakukan pendekatan maksimal dari sisi prestasi, sedikit lebih mudah.

“Hal itu malah lebih mudah membuat perbedaan. Saya punya persepsi bahwa pembalap lain yang ada di depan, tidak akan bertahan di sana, jika motor tidak mudah dikendalikan.”

Potensi penurunan penonton masih bisa terjadi musim depan karena hilangnya figur seperti Valentino Rossi.

Beberapa tokoh MotoGP sempat melontarkan keyakinan bahwa balap motor premier tidak akan kehilangan daya tarik walau tanpa The Doctor. Namun, fakta berkata lain.

Jumlah penonton berangsur turun dan yang paling kelihatan jelas pada MotoGP Italia, di Sirkuit Mugello. Beberapa bagian tribun tampak kosong, kabarnya berkurang 50 persen dari kapasitas biasa.

Timbul spekulasi kalau minat fan MotoGP Negeri Piza untuk hadir di arena, hilang karena tak ada idolanya lagi. Padahal, musim ini ada tujuh rider domestik bertarung di sana.

Bagnaia, Enea Bastianini, Marco Bezzecchi, Luca Marini dan Fabio Di Giannantonio menunjukkan kinerja menjanjikan. Ini belum cukup jadi magnet.

Stoner memandang tren penurunan masih tetap ada. “Valentino pensiun akhir musim lalu. Sayangnya, ia tidak setangguh dulu pada beberapa tahun terakhirnya dan berada di luar persaingan titel. Jadi sebenarnya tidak akan banyak berubah tanpa dia,” juara dunia MotoGP dua kali itu menuturkan.

“Tapi pastinya, MotoGP telah kehilangan banyak penggemar yang datang ke sirkuit hanya untuk melihat Valentino di setiap grand prix, untuk itu kita lihat saja apa yang akan terjadi tahun depan.”

Pemenang balapan, Casey Stoner, merayakan

Pemenang balapan, Casey Stoner, merayakan

Foto oleh: Ducati Corse

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dovizioso Kecewa Tak Bisa Melakukan Perubahan pada M1
Artikel berikutnya MotoGP Indonesia Jadi Awal Bencana Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia