Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Nissan Tak Boleh Lagi Tampil Buruk di Kualifikasi

Pembalap Nissan NISMO, Ronnie Quintarelli, mengatakan bahwa timnya tak bisa terus tampil buruk di kualifikasi SUPER GT musim ini.

#23 MOTUL AUTECH GT-R

Foto oleh: Masahide Kamio

Quintarelli dan rekan setimnya di Nissan NISMO, Tsugio Matsuda, datang ke Motegi dengan harapan besar, mengingat pada dua balapan pertama SUPER GT musim ini, mereka gagal finis.

Akan tetapi, mengendarai mobil #23 NISMO GT-R pada ronde ketiga SUPER GT tersebut, Quintarelli dan Matsuda kembali merasakan kekecewaan.

Matsuda yang turun di sesi Q1 balapan Motegi, tak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa memarkir #23 NISMO GT-R di peringkat kesepuluh.

Alhasil, ketika gilirannya tiba, Quintarelli mau tidak mau harus mendahului banyak pembalap jika ingin bersaing di barisan terdepan. Sampai melewati garis finis, pembalap asal Italia itu pun hanya bisa menyalip satu pembalap saja, dan finis di P9.

Mobil Quintarelli dan Matsuda terjebak kerumunan di barisan belakang. Pada paruh pertama balapan, mereka ditahan oleh mobil #8 ARTA Honda. Quintarelli juga sempat tertahan di belakang mobil NDDP/B-Max Racing.

Baca Juga:

Quintarelli sendiri mengakui bahwa catatan waktu yang ditorehkan oleh Matsuda pada saat kualifikasi memang tidak begitu bagus.

Akan tetapi, ia juga mengingatkan bahwa NISMO tak bisa terus menerus tampil buruk di sesi tersebut, lantaran di kelas GT500, grid diisi oleh pembalap-pembalap hebat.

Jika mereka harus memulai balapan dari barisan belakang, akan sangat sulit untuk bisa mengejar pembalap lain yang ada di depan.

"Ekspektasi kami saat datang ke Motegi itu besar, karena kami tidak merasa tertekan, serta cuaca di sini cerah dan stabil," ujar Quintarelli.

"Tapi, sejak latihan bebas, saya merasa kami kurang kompetitif. Kami kehilangan kecepatan yang biasa kami tampilkan.

"Pada saat balapan saya berharap pembalap lain akan mengalami masalah pada bannya. Tapi ternyata semuanya tampil konsisten.

"Setidaknya, bagus bagi kami karena bisa menyelesaikan balapan. Ini pertama kalinya kami melewati garis finis. Tapi kecepatan kami belum kompetitif.

"Kualifikasi menjadi aspek penting di musim ini. Sangat sulit bagi kami untuk bisa kembali ke barisan terdepan jika harus memulai balapan dari belakang," pembalap 41 tahun tersebut menambahkan.

 

Finis di Motegi, Quintarelli berharap bahwa ia dan Matsuda bisa tampil lebih baik lagi di ronde keempat SUPER GT, yang akan digelar di Sirkuit Suzuka.

Quintarelli sendiri memiliki kenangan manis di Suzuka, karena dirinya membantu membawa NISMO meraih dua kemenangan di sirkuit balap ikonik Jepang tersebut.

"Sekarang kami akan mengunjungi Suzuka. Banyak mobil yang lebih cepat meraih sukses di sana. Suzuka sendiri sepertinya lebih cocok dengan mboil kami, jadi kita lihat saja nanti.

"Akan menjadi hal yang sangat penting bagi kami bisa tampil bagus di kualifikasi. Kami harus bisa memulai balapan dari dua barisan terdepan. Baru setelah itu kami akan coba fokus memaksimalkan kesempatan kami," pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tak Ada Balapan SUPER GT 2022 di Luar Jepang
Artikel berikutnya BMW M4 GT3 Akan Digunakan dalam Super GT Musim Depan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia