Lando Norris: Problem Rem McLaren Tak Mudah Diperbaiki

Hari pertama pengujian kedua pramusim F1 di Sirkuit Internasional Bahrain dimulai dengan perubahan jadwal McLaren karena Daniel Ricciardo, yang seharusnya tampil di sesi pagi, merasa tidak enak badan.

Alhasil, Lando Norris harus turun tangan dengan menyelesaikan dua sesi tes sendirian. Waktu lap terbaik pembalap Inggris itu 1 menit 35,356 detik, menempatkannya di peringkat keenam secara keseluruhan.

Norris terpaut 1,454 detik dari pilot AlphaTauri Pierre Gasly yang menjadi tercepat di Bahrain pada hari pertama. Pembalap 22 tahun tersebut mengaku rencana long run-nya terganggu masalah pengereman.

“Saya pikir secara keseluruhan bukan hari yang benar-benar kami inginkan. Saya kira itu dimulai dengan saya melakukan tes sepanjang hari, Daniel (Ricciardo) tidak enak badan, jadi saya memutuskan mengisi tempatnya. Jauh lebih mudah untuk melakukannya dengan cara seperti ini,” kata Norris.

“Tetapi kami memiliki beberapa masalah pada hari pertama dengan mobil, dan butuh waktu lama untuk mengetahuinya. Hal itu membatasi kami melakukan jumlah putaran yang diinginkan. Cukup membuat frustrasi, karena khususnya di sini sangat berbeda dengan Barcelona.

“Kami benar-benar ingin mencoba dan memahami sebanyak mungkin perbedaannya, bagaimana mobil bekerja di sini, di trek yang jauh lebih bergelombang (bumpy). Yang menurut saya masih kami lakukan sampai batas tertentu, kami tidak bisa melakukannya lebih lama lagi.    

“Jadi saya berusaha untuk memanfaatkannya sebaik mungkin. Tetapi pasti ada beberapa masalah yang menahan kami dan tentu saja kami harus memperbaikinya,” sang pembalap menambahkan.  

Ketika diminta menguraikan masalah mobil MCL36 yang dikemudikannya, Lando Norris membenarkan pun bahwa rem telah menghambat progresnya. “Kami mengalami masalah dengan rem, sesederhana itu. Masalah tepatnya saya tak terlalu yakin, tetapi hanya suhu dan hal-hal lainnya,” ucapnya.    

Lando Norris, McLaren

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

“Itu tidak memungkinkan kami melakukan long run. Hal-hal yang kami coba perbaiki dalam beberapa hari ke depan, tidak akan menjadi perbaikan yang mudah, kami akan lihat apa yang bisa kami lakukan.”

Ditanya apakah masalah ini juga akan menghambat dua hari pengujian yang tersisa, Norris tentu saja tak mengharapkannya. Namun, pilot keturunan Belgia itu belum bisa memastikan mengenai hal tersebut.

“Kami harap tidak (menghambat lagi), kami memperkirakan menyelesaikan semuanya (kamis) malam ini dan besok dan selanjutnya. Itu jelas bukan sesuatu yang bisa kami perbaiki dalam sehari, karena bukan hal yang mudah untuk diperbaiki,” Norris menuturkan.

“Kami akan membuat kompromi dan hal-hal di sana-sini guna memungkinkan kami melakukannya lebih banyak run, tentu saja. Semua orang di dalam tim sudah mengerjakannya. (Ada) banyak hal yang harus dilakukan, jadi kita lihat saja nanti.”