Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembalap Extreme E Menggantungkan Hidup pada Wiper

Para pembalap Extreme E benar-benar bergantung pada wiper kaca depan untuk menavigasi bencana sepersekian detik pada seri terakhir Jurassic Park yang berlumpur di Dorset.

Jutta Kleinschmidt, Mattias Ekstrom, ABT CUPRA XE

Foto oleh: Colin McMaster / Motorsport Images

Meski tidak ada hujan pada balapan yang digelar di lapangan uji coba tank pangkalan militer Bovington, drainase yang buruk dan permukaan tanah liat telah trek sangat basah dan berlumpur.

Bahkan, dengan hanya satu mobil di trek, pembalap tidak bisa melihat dengan jelas karena wiper kalah cepat dengan percikan lumpur.

Persaingan ketat dan melibatkan lima mobil pada Minggu, para pembalap menganggap mereka tidak akan bisa melihat apa pun.

Ditanya oleh Motorsport.com menilai visibilitas, pembalap Chip Ganassi Racing Kyle Leduc mengatakan: “Pada 100 yard pertama sangat sulit. Satu mobil akan melaju dan kemudian menabrak genangan air, dan kemudian yang lain akan mendorong ke depan.

“Ini akan menjadi seperti dadu. Mengenai lumpur, saya tidak yakin bagaimana kami bisa menggambarkannya. Anda benar-benar tak bisa melihat. Anda menghantam genangan air, melaju dan Anda akan terkena cipratan yang Anda hasilkan sendiri.

“Anda hanya menunggu wiper membersihkan kaca depan. Hidup Anda benar-benar bergantung pada wiper untuk memberikan pandangan. Ini elemen baru dalam seri ini dan ini sesuatu yang harus dibenahi ke depannya.”

Baca Juga:

Namun, Leduc tidak menganggap masalah visibilitas seburuk debu di Arab Saudi, yang mendorong Extreme E untuk membatalkan kualifikasi multi-mobilnya dan mengurangi balapan menjadi tiga mobil.

Oleh karena itu, pebalap off-road truk asal Amerika tersebut berpikir masih ada kemungkinan besar untuk menyalip di sini.

“Itu tidak lebih buruk dari debu, seperti di Arab Saudi. Di sana, Anda berkendara dengan mengarah ke dinding pembatas,” ujarnya.

“Ini hanya masalah sepersekian detik, dan Anda bisa mengatasinya. Itu akan memungkinkan kami memiliki jarak yang dekat dan membuat beberapa manuver.

“Ini bisa menjadi mimpi buruk, benar-benar kacau, tetapi saya melihat rangkaian racing line yang bagus.”

Garis start dan paddock adalah area yang paling tergenang air. Namun, pembalap Andretti United Catie Munning, yang memenangi event Greenland bersama rekan setimnya, Timmy Hansen, merasa jarak akan tercipta di Tikungan 1 karena perbedaan permukaan trek saat start.

“Garis start berada di tempat paling berlumpur di trek. Ini benar-benar basah. Itu tidak seimbang di seluruh trek sehingga beberapa garis memiliki daya cengkeram yang sangat baik dan di tengah seperti rawa,” ucapnya.

“Jadi, akan ada jarak besar antara mobil berdasarkan posisi lintasan saat memasuki tikungan pertama.”

Mikaela Ahlin-Kottulinsky, Kevin Hansen, JBXE Extreme-E Team

Mikaela Ahlin-Kottulinsky, Kevin Hansen, JBXE Extreme-E Team

Foto oleh: Colin McMaster / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Abt Cupra Konfirmasi Ramaikan Extreme E 2022
Artikel berikutnya Rosberg X Racing Sabet Gelar Juara Extreme E 2021

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia