Pembalap Super Formula Minta Autopolis Dibenahi
Para pembalap Super Formula menuntut perbaikan pada Sirkuit Autopolis akibat timbul banyak genangan ketika cuaca buruk.
Foto oleh: Masahide Kamio
Akhir pekan lalu, jumlah lap ajang Super Formula sempat ditunda lalu dipangkas dari 42 jadi tinggal 13 karena hujan lebat dan kabut. Bukan kali pertama kompetisi terganggu oleh cuaca.
Pada 2018, lomba dibatalkan karena kondisi serupa. Kualifikasi edisi 2019 dipindah ke Minggu pagi akibat cuaca buruk pada Sabtu siang.
Juara bertahan SF, Naoki Yamamoto, meminta agar penanggung jawab sirkuit di Perfektur Oita membangun sistem saluran untuk menyerap air di permukaan secara cepat.
“Meski jumlah air bertambah sedikit, itu segera menjadi sulit mengemudi. Ini karakteristik trek. Jika hujan lebih dari 1 mm, Anda tidak bisa mengemudi. Tak mungkin berkendara denga hujan 2 mm atau 3 mm, itu buruk untuk pertunjukan,” ucapnya.
“Ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, tapi lintasan itu sendiri problematik. Bukan masalah jalur lurus, tapi karena kemiringan curam, ‘sungai’ dapat terbentuk mudah. Begitu Anda membentur ‘sungai’, Anda tergelincir keluar trek. Jika tak ada ‘sungai’, kami dapat mengemudi dengan hujan lebat.
“Saya bicara dengan staf balapan dan mereka mencoba memperbaiki drainase, tapi kemiringan sangat tajam sehingga ini tidak cukup dan ‘sungai’ masih terbentuk. Itu sia-sia dan mereka perlu melakukan sesuatu.”
Pembalap Impul, Ryo Hirakawa, setuju dengan komentar Yamamoto. Ia memberi contoh Sirkuit Sugo, yang berhasil mengatasi problem serupa. Solusi lainnya adalah mengganti jadwal ke bulan-bulan dengan sedikit hujan.
Kazuya Oshima, ROOKIE Racing
Photo by: Masahide Kamio
“Sugo biasanya sangat buruk dari sisi drainase, jika hujan aka nada genangan besar di mana-mana. Tapi mereka memperbaikinya dengan menggali banyak lubang kecil di trek dan itu baik-baik saja,” tuturnya kepada Motorsport.com.
“Dua tahun lalu, ada balapan basah di SUPER GT, dan itu tak masalah. Tapi di sini, selalu jadi masalah besar. Mereka harus melakukan sesuatu agar lebih baik.
“Kedua, kita harus mengubah jadwal. Mei adalah musim hujan di Kyushu, itu terjadi setiap tahun. Mereka perlu mengubah itu dan kemudian tidak ada masalah di sana. Tahun lalu, kami mengalami cuaca bagus (November).”
Tomoki Nojiri, pemimpin klasemen sementara, lebih memilih usulan mengganti jadwal.
“Saya kira kami harus menggelar balapan ketika ada kemungkinan lebih tinggi untuk cuaca bagus. Ada beberapa orang di Kyushu yang hanya bisa datang ke Autopolis, jadi ketika ini terjadi, merenggut kesenangan pada satu-satunya kunjungan ke sirkuit sepanjang tahun,” katanya pada Motorsport.com.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments