Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pembatalan Buat Nasib F1 GP Singapura Tak Pasti

Pembatalan F1 GP Singapura 2021 telah membuat pihak penyelenggara kehabisan kontrak. Para analis memprediksi ini adalah akhir dari ajang balap jet darat di Marina Bay.

Sebastian Vettel, Ferrari SF90, 1st position, takes the chequered flag

Foto oleh: Sam Bloxham / Motorsport Images

Selama akhir pekan Grand Prix (GP) Azerbaijan, promotor GP Singapura, mengumumkan pembatalan Sirkuit Jalan Raya Marina Bay sebagai tuan rumah Formula 1 (F1) 2021.

Ini jadi kali kedua beruntun salah satu balapan ikonik jet darat tersebut hilang dari jadwal akibat pandemi Covid-19. Padahal 2021 kemungkinan yang terakhir bagi GP Singapura.

Untuk diketahui, berdasarkan kontrak, Marina Bay akan menjadi venue F1 hingga tahun ini. Dan menurut promotor, belum ada kesepakatan terkait event berikutnya dengan Formula 1.

"GP Singapura sedang dalam diskusi dengan pemerintah dan juga Formula 1 tentang masalah jadi tuan rumah Kejuaraan Dunia (Formula 1) di masa depan," kata salah satu juru bicara promotor kepada Speedcafe.

"Kami tengah bekerja demi mendapat hasil yang saling menguntungkan bagi semua pihak dan akan mengumumkan rinciannya pada waktunya nanti," ia menambahkan.

Baca Juga:

Dengan kontrak yang ada saat ini, yang ditandatangani pada 2017, perpanjangan balapan F1 GP Singapura berdurasi selama empat tahun, mencakup musim 2018 sampai 2021.

Jika ingin terus menjadi tuan rumah, kesepakatan baru perlu dicapai, meskipun pandangan soal kelanjutan GP Singapura terbagi dua. Ada yang mendukung dan ada yang tidak.

"Nilai jual unik Singapura untuk F1 masih ada. Kami masih satu-satunya balapan di trek jalan raya yang dilangsungkan malam hari. Kami memiliki latar indah dari Marina Bay Sands dan CBD Singapura," ujar Dr Dianna Chang, ahli pemasaran dari Singapore University.

Namun pandangan Dr Chang tidak universal di antara para analis yang menilai keunikan GP Singapura telah pudar dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi F1 akan punya balapan malam hari di trek jalan raya lainnya.

Balap jet darat akan melangsungkan race di sirkuit jalan raya pada malam hari di Arab Saudi. Event yang berlangsung 3-5 Desember 2021 itu akan digelar di trek jalan raya Jeddah.

Pemandangan sirkuit Jalan Raya Marina Bay di Singapura dengan latar belakang menakjubkan.

Pemandangan sirkuit Jalan Raya Marina Bay di Singapura dengan latar belakang menakjubkan.

Foto oleh: Evgeniy Safronov

"Formula 1 sudah memiliki trek (baru) dan Singapura tak membutuhkannya lagi. Hal lain perlu diprioritaskan," tutur CEO Red Car Global, R Sasikumar, dikutip Channel News Asia.

"Ketika Singapura pulih dari pandemi (Covid-19) ini, anggaran lebih baik dikeluarkan untuk membangun kembali perekonomian daripada menghabiskannya untuk balapan Formula 1."

Singapura diyakini membayar salah satu biaya penyelenggaraan F1 tertinggi di antara GP lain dalam kalender balap, lebih dari 130 juta dolar AS (setara Rp 1,85 triliun) per tahun.

F1 pertama kali menyambangi Marina Bay pada 2008. Sebastian Vettel memegang rekor kemenangan terbanyak GP Singapura, yakni lima kali (2011-2013, 2015 dan 2019).

Seharusnya balapan di negara Asia Tenggara tersebut berlangsung pada 1-3 Oktober mendatang, satu pekan sebelum Formula 1 bertolak menuju Sirkuit Intenasional Suzuka, venue GP Jepang.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Wolff Akui Mercedes Tak dalam Performa Terbaik di Baku
Artikel berikutnya Leclerc Senang Vettel Raih Podium

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia