Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Pembekuan Mesin, Red Bull Kian Optimistis

Harapan Red Bull bertahan dengan mesin Honda mulai Formula 1 2022 kian besar. Bertambahnya dukungan dari tim-tim lain dan pembahasan tentang jaring pengaman sehubungan dengan pengembangan mesin membuat mereka optimistis.

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16

Max Verstappen, Red Bull Racing RB16

Glenn Dunbar / Motorsport Images

Honda menyatakan mundur dari F1 akhir musim mendatang. Keputusan itu berdampak langsung kepada Red Bull yang merupakan klien mereka.

Tim Austria itu harus mulai mencari produsen power unit baru karena tak bisa mengembangkan mesin sendiri.

Namun, mengingat performa Honda yang luar biasa, mereka berharap FIA (Federasi Otomotif Internasional) menyetujui permohonan pembekuan mesin.

Secercah harapan muncul saat rival-rivalnya, Renault dan Ferrari, yang semula menentang kini melunak. Mereka terbuka dengan ide pembekuan mesin asalkan F1 setuju mengajukan rencana power unit baru ke 2025.

Hanya saja, masih ada halangan, yakni apakah F1 perlu memperkenalkan beberapa jaring keamanan untuk mengejar perkembangan kalau satu pabrikan yang tertinggal jauh dari lainnya.

Prinsipal Red Bull, Christian Horner, menjelaskan diskusi soal itu terus dilakukan. Keputusan final segera diambil.

“Kami sedang melakukan pembicaraan konstruktif dengan Honda dan FIA, dan saya kira kami makin dekat dengan keputusan,” ujarnya.

“FIA berkonsultasi dengan tim-tim lain. Saya kira ada keselarasan terkait pembekuan mesin. Ini hanya, seharusnya ada jaring pengaman jika sebuah pabrikan mesin tertinggal dari satu musim ke musim lain? Jika tidak, untuk mengunci performa untuk tiga tahun, bisa sangat merusak.”

Baca Juga:

Honda memberi lampu hijau bagi Red Bull untuk lanjut menggunakan power unit, tapi mengakui sulit menemukan kesepakatan, dengan pembuatan komponen dibagi antara Milton Keynes dan Jepang.

Direktur Teknik Honda, Toyoharu Tanabe, mengatakan, “Di Milton Keynes, kami mengembangkan dan memproduksi sistem ERS dan ICE utama dikembangkan di Sakura R&D di Jepang.”

“Bagaimanapun, situasinya sangat rumit, terutama di Honda Formula 1. Diskusi sedang terjadi. Kami belum membuat keputusan tapi kami akan mempertimbangkan setiap kondisi dalam proyek kami.”

Ketika Renault diketahuim menentang gagasan konvergensi mesin, prinsipal Ferrari, Mattia Binotto mengungkapkan pentingnya tim-tim F1 membicarakan masalah tersebut lebih dini.

“Saya kira lebih baik mempertimbangkan itu sekarang. Kami ingin mencoba memikirkan lebih dulu, daripada menunggu situasi dan kemudian melakukan diskusi gila-gilaan dalam satu waktu. Jadi saya kira dengan pembekuan, itu akan lebih bertanggung jawab untuk menentukan skenario dan memastikan bahwa kami siap untuk itu,” Binotto menjelaskan.  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Bottas Gagal Ulang Kesuksesan Rosberg di Mercedes
Artikel berikutnya Pesan McLaren kepada Ferrari Bikin Sainz Terharu

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia