Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pengembangan YZR-M1 Lebih Mudah dengan Quartararo daripada Vinales

Manajer proyek Yamaha MotoGP, Takahiro Sumi, menyoroti perbedaan respons antara Maverick Vinales dan Fabio Quartararo terkait pengembangan motor YZR-M1.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing, Silvano Galbusera

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Vinales mengklaim kinerja motornya kurang mumpuni karena berbagai masalah. Alhasil, rapornya terus memburuk dalam dua musim terakhir. Bahkan tahun ini, ia hanya dua kali naik podium, di mana salah satunya adalah kemenangan.

Prestasi pembalap berjuluk Top Gun itu bertolak belakang dengan rekan setimnya, Quartararo. Pilot Prancis itu mengoleksi empat kemenangan dan tiga kali naik podium ketiga.

Perbedaan besar itu makin membuat Vinales jengkel. Apalagi ia menganggap masukannya diabaikan para engineer sehingga merasa tak ada perkembangan. Rasa frustrasi mendorong Vinales mengajukan pemutusan kontrak.

Pekan ini, kedua belah pihak resmi berpisah. Vinales pun berstatus pembalap Aprilia dan segera menguji RS-GP 21 dalam sesi tes.

Tak mau terus disudutkan, Yamaha pun angkat bicara melalui Sumi. Penanggung jawab proyek motor balap itu mengungkapkan, “Tidak mudah memisahkan hal-hal berbeda. Maverick selalu kesulitan dengan performanya ketika ada perubahan.

“Kami selalu mencoba menemukan setelah terbaik untuk semua kondisi. Tapi, kadang kami tidak bisa menemukan solusi yang kami inginkan, kemudian dia kehilangan banyak waktu. Itu artinya, jika karakter pembalap tidak cocok dengan set-up, hasilnya akan membuat menderita secara signifikan.”

Sumi lantas membandingkan pengalamanannya dengan Quartararo. Pembalap yang musim ini promosi dari skuad  satelit, Petronas SRT, tersebut bisa melewati masa transisi dengan mulus.

Baca Juga:

“Kami tentu gembira dengan performanya. Kami berada di posisi pertama klasemen dengan dua balapan setelah jeda musim panas bersama Fabio saja,” katanya dilansir Speedweek.com.

“Kami bahkan lebih puas karena menerima konfirmasi bahwa pengembangan kami menuju arah yang tepat selama dua tahun terakhir. Berbagai aksi yang kami ambil pada 2021 tepat. Seperti yang sudah direncanakan, kami mendorong pengembangan dengan tujuan dan tanpa kebingungan. Ini jadi keunggulan kami.

“Kami telah meningkatkan semua aspek sejak tahun lalu. Itu dimulai dari mesin dan lanjut dengan sasis hingga aerodinamika. Fabio punya feeling lebih bagus dengan motornya sehingga bisa mencapai batas lebih jauh. Itu adalah kunci dari performanya.”

Mulai musim depan, Quartararo akan berada satu paddock dengan rekannya di Petronas SRT, Franco Morbidelli. Menurut rumor, pilot Italia itu akan membawa kepala kru Ramon Forcada.

Kehadiran tokoh penting di balik sukses Jorge Lorenzo mempersembahkan titel 2010, 2012 dan 2015 untuk Yamaha, tentu akan mengubah dinamika garasi skuad pabrikan. Mungkin saja, akan ada personel lain yang dikorbankan.

Mengenai efek datangnya Forcada, Sumi enggan memberi komentar. Ia sendiri mengaku tak tahu bagaimana kondisi kru Morbidelli.

Takahiro Sumi,Yamaha MotoGP Groupleader

Takahiro Sumi,Yamaha MotoGP Groupleader

Foto oleh: Motorsport.com / Japan

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Valentino Rossi Tak Tergantikan, Belum Ada Calon Superstar
Artikel berikutnya Mahindra Beri Fondasi Bagus Pembalap MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia