Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Penjelasan Sederhana Schumacher Nyasar di Garasi Mercedes

Video singkat Mick Schumacher kesasar di garasi Mercedes dalam F1 GP Kanada, akhir pekan silam, menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Mick Schumacher, Haas F1 Team

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Pembalap Haas tersebut mungkin tidak akan lupa dengan penampilan perdananya dalam kokpit mobil Formula 1 di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montreal.

Untuk pertama kali, Schumacher memulai balapan dari grid keenam. Sayangnya, perjuangan pembalap muda Jerman itu antiklimaks karena VF-22 bermasalah.

Bukan hanya karena prestasinya, putra legenda F1, Michael Schumacher, jadi buah bibir. Video saat ia kebingungan dalam garasi Mercedes, yang diunggah akun Instagram skuad yang bermarkas di Bradley, jelas mengundang tawa warganet.

Dengan wajah tak berdosa, juara dunia Formula 2 2020 itu berjalan di belakang Lewis Hamilton dan prinsipal Mercedes, Toto Wolff. Ia kemudian menanyakan jalan keluar kepada seorang staf tim. Situasi terasa kian lucu ketika wajah datar Wolff diperlihatkan.

Seiring dengan viralnya video tersebut, Haas menjelaskan pangkal kekeliruan Schumacher. “Normalnya, kami berada di ujung akhir pitlane, tapi mereka mengubah urutannya akhir pekan ini. Dan itu membuat hal-hal jadi membingungkan,” tulis tim asal Amerika Serikat itu.

Baca Juga:

Penjelasan sebenarnya sederhana. Garasi di sirkuit Formula 1 disusun berdasarkan posisi dalam klasemen konstruktor musim sebelumnya.

Mercedes selaku juara musim lalu, ditempatkan di box pertama, dilanjutkan dengan Red Bull Racing, Ferrari dan seterusnya. Sedangkan Haas, yang jadi juru kunci, berada paling akhir.

Namun, susunan bisa ditukar pada sirkuit tertentu ketika posisi di ujung pit lane lebih menguntungkan. Dalam kasus ini, sang juara dapat memilih tempat tersebut dan kecundang mengisi garasi nomor satu. Hal itu yang terjadi di Kanada.

Terlepas dari kesalahan tersebut, Schumacher sangat kecewa harus keluar dari persaingan lebih cepat.

“Tentu rasanya tidak menyenangkan karena kami punya kecepatan untuk memperjuangkan peringkat kelima. Selalu sulit menerima hal-hal seperti itu,” ujarnya.

“Ketika Anda berada dalam grup yang mencetak poin, bahkan lebih sulit memarkir mobil dengan status DNF (do not finish).”

 

Namun, di sisi lain, ia puas ketika mengetahui mobilnya memiliki kecepatan memadai untuk berada di grup depan. Padahal, Haas belum menerapkan perubahan besar.

“Bagaimanan pun juga, kami telah menunjukkan kalau kami punya mobil untuk meraih poin. Kami telah melakukannya di Montreal. Kami tahu bahwa kami punya kecepatan,” Schumacher menambahkan.

“Kami menjalani balapan sulit. Jadi sangat bagus menjalani klasifikasi bagus dan kecepatan bagus dalam balapan. Kami belum membawa pembaruan apa pun dan mobil relatih sama dengan awal musim. Bagaimana pun, kami mendapat hasil bagus. Itu positif, tentu saja.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Keributan Bos-bos Tim F1 Terekam Kamera Netflix
Artikel berikutnya Ocon Ungkap Alpine Coba Bantu Alonso Hadang Bottas

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia