Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Terpapar Covid-19, Perez Sempat Merasa Tak Berguna

Pembalap baru Red Bull Racing, Sergio Perez, menceritakan pengalaman buruknya ketika berjuang melawan virus corona yang menyerangnya pada Juli 2020.

Sergio Perez, Red Bull Racing

Foto oleh: Red Bull Racing

Berita tentang Perez terkonfirmasi positif virus corona menjadi yang paling banyak diperbincangkan karena ia adalah pembalap Formula 1 pertama yang terpapar Covid-19.

Itu terjadi usai Perez menjenguk ibunya yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Meksiko. Ketika ingin kembali ke paddock, ia dinyatakan positif Covid-19 dan harus melewatkan dua balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Sergio Perez menceritakan bagaimana dirinya melewati momen buruk tersebut dan berusaha kembali ke bentuk terbaiknya setelah absen pada dua balapan.

“Itu merupakan momen yang paling sulit di tahun yang sangat-sangat sulit. Sekarang, kami sedikit terbiasa dengan orang yang terpapar Covid-19, tetapi saat itu saya menjadi pembalap pertama yang terinfeksi,” kata Perez.

“Saat itu, saya berbicara kepada diri sendiri, ‘Anda orang terbodoh di dunia! Bagaimana bisa Anda membiarkan virus ini menjangkiti tubuh Anda? Saya benar-benar kesulitan untuk menerima keadaan.

“Ketika saya dinyatakan positif, kami memiliki mobil paling kompetitif setelah berjuang selama bertahun-tahun. Saya merasa telah merusak segalanya.”

Baca Juga:

Belum lepas ingatan tentang momen buruk terpapar virus corona, Sergio Perez mengetahui dirinya tak akan lanjut dengan Racing Point, karena tim memilih Sebastian Vettel dan Lance Stroll untuk menjalani proyek baru, Aston Martin.

Bahkan, hal tersebut sempat membuat pria asal Meksiko itu frustrasi dan tak yakin dengan masa depannya di Formula 1. Namun, berkat pengalamannya selama 10 tahun di ajang balap jet darat, ia berhasil mengatasi hal tersebut.

“Itu merupakan masa-masa krusial dalam karier saya karena segalanya tentang masa depan saya. Pada akhirnya, saya harus kehilangan tempat,” ujarnya.

“Tapi saya bangga pada diri sendiri karena melihat ketenangan saat mengetahui harus berpisah dengan tim.

“Saya berkata pada diri sendiri, ‘Anda memiliki karier yang luar biasa di Formula 1, saya tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Saya harus tetap menunjukkan yang terbaik di setiap pekan, karena segala sesuatu akan berjalan dengan sendirinya’.”

Kemampuan Perez dalam mengendalikan emosi di segala situasi, membuat Red Bull Racing akhirnya terpikat dan mereka ia menjadi sosok paling tepat berdampingan dengan Max Verstappen.

Terlebih lagi, Red Bull juga membutuhkan seorang pembalap yang memahami mesin Mercedes agar bisa lebih mudah mengalahkan pabrikan Jerman itu.

Sergio Perez, Red Bull Racing.

Sergio Perez, Red Bull Racing.

Foto oleh: Red Bull Racing

“Segalanya menjadi lebih baik ketika datang tawaran dari Red Bull pada Desember. Saya masih harus mencubit diri sendiri untuk memastikan ini benar-benar terjadi,” ucap Sergio Perez.

“Ketika pertama kali saya mengenakan seragam Red Bull, saya bercermin dan merasa ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.”

Seperti diketahui, Red Bull biasanya menunjuk seorang pembalap muda dari akademi mereka untuk mengisi kursi timnya di F1.

Tapi, dalam kasus Sergio Perez mereka membuat pengecualian karena ingin segera mematahkan dominasi Mercedes.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ferrari Mata-matai Sainz Sebelum Merekrutnya
Artikel berikutnya Esteban Ocon Jelaskan Sulitnya Adaptasi di F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia