Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Finis P12 di New York Jadi Performa Terbaik Dan Ticktum

Pembalap NIO 333, Dan Ticktum, menganggap penampilannya di New York E-Prix II sebagai performa terbaiknya dalam Formula E musim ini.

Dan Ticktum, NIO 333 Racing, NIO 333 001, Jake Dennis, Avalanche Andretti, BMW iFE.21

Alastair Staley / Motorsport Images

Pada awal perlombaan, Dan Ticktum langsung menyalip beberapa pembalap di depannya dan hampir melaju di zona sepuluh besar.

Hanya saja, ia dihalangi dengan pembalap-pembalap barisan depan yang terjebak di barisan tengah, karena gagal meraih hasil memuaskan di kualifikasi.

Hal ini membuat Ticktum diprediksi terhenti di luar zona sepuluh besar saat balapan. Akan tetapi, untuk beberapa lap, ia justru dapat bersaing ketat dengan nama-nama seperti Sam Bird, Lucas Di Grassi dan Edoardo Mortara.

Pembalap asal Inggris tersebut kemudian mengatakan bahwa memilih garis luar di Tikungan 1 Sirkuit Jalanan Brooklyn, membantunya membuat landasan yang baik di atas para pesaingnya, dan merasa bahwa efisiensi mobilnya "berjalan ke arah yang benar" dengan manajemen.

"Start saya bagus, jadi itu sangat membantu. Saya juga memutuskan untuk mengambil sisi luar Tikungan 1, kemudian mengerem lebih lambat dari yang lain," tutur Ticktum.

"Saya juga menyalip beberapa mobil, kemudian jalannya balapan berjalan sedikit lebih baik dari apa yang saya perkirakan.

"Saya sempat berpikir bahwa saya akan kesulitan sepanjang balapan, namun semuanya berjalan sesuai rencana, bahkan lebih baik dari apa yang saya pikirkan.

"Kami memang masih kesulitan, itu sudah pasti, di beberapa area. Tapi saya merasa pada perlombaan kemarin, itu adalah performa terbaik saya. Walau pada akhirnya saya hanya bisa finis di P12."

Dan Ticktum, NIO 333, NIO 333 001

Dan Ticktum, NIO 333, NIO 333 001

Photo by: Simon Galloway / Motorsport Images

Lebih lanjut, mantan bintang Formula 2 ini menjelaskan bahwa kelemahan utama NIO di New York adalah performa di sesi kualifikasi.

Ia merasa bahwa timnya bisa meraih hasil lebih baik lagi, jika saja bisa membuka sistem kecepatan satu lapnya.

Selain itu, Ticktum juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini, ia lebih lihai dalam hal menghindari kecelakaan, di mana ia sempat hampir terlibat insiden di Tikungan 6 dengan Jean-Eric Vergne dan Di Grassi.

"Hal yang saya sadari dari event kemarin adalah kami kesulitan saat kualifikasi, jika dibandingkan dengan sektor lain. Jika saja saya bisa melaju lebih cepat sepersekian detik, itu akan sangat membantu," kata Ticktum.

"Kemudian, satu hal lagi yang menjadi nilai positif pada balapan kemarin adalah kecepatan kami justru lebih baik jika dibandingkan dengan efisiensi energi. Memang bukan hal yang bagus, tapi kami bergerak ke arah yang benar.

"Saya juga sedikit beruntung kemarin karena terhindar dari insiden. Di Grassi mundur tanpa melihat sekitarnya, apakah ada mobil atau tidak. Itu berbahaya.

"Sialnya, (Oliver) Askew menyenggol mobil Di Grassi dan dinding lintasan. Jadi ya, itu cukup menakutkan, karena saya harus memanfaatkan celah yang sangat kecil."

Baca Juga:

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Tak Ada Hari Libur bagi Vandoorne Usai New York City E-Prix
Artikel berikutnya Antonio Giovinazzi: Formula E Dunia yang Benar-benar Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia