Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pertanyaan Besar untuk Duet Tim Pabrikan Yamaha

Aksi sapu bersih Tim Monster Energy Yamaha MotoGP di GP Qatar dan GP Doha mencuatkan optimisme mereka di Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Yamaha MotoGP

Setelah Jorge Lorenzo menjadi yang terbaik di MotoGP 2015, tim pabrikan Yamaha tidak lagi mampu menempatkan pembalapnya sebagai juara di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor tersebut.

Namun, musim ini cerita agak berbeda bagi Monster Energy Yamaha MotoGP. Skuad pabrikan yang bermarkas di Lesmo, Italia, tersebut sudah mampu menyapu bersih dua lomba awal MotoGP 2021 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail.

Maverick Vinales menjadi yang terbaik di GP Qatar. Rekan setimnya, Fabio Quartararo, berhasil menundukkan dua pembalap Pramac Racing-Ducati, Johann Zarco dan Jorge Martin, untuk naik podium utama GP Doha.

Dua kemenangan di awal ini tentu sangat meyakinkan bagi Yamaha. Quartararo dan Vinales kini masing-masing berada di P2 dan P3 klasemen MotoGP dengan poin yang sama, 36. Mereka hanya terpaut empat poin dari Zarco di puncak.

Namun, dalam lima tahun terakhir Yamaha sejatinya pernah mengalami situasi serupa. Di MotoGP 2020 lalu, Quartararo menyapu kemenangan di GP Spanyol dan GP Andalucia yang semua digelar beruntun di Sirkuit Jerez.

Tiga tahun sebeumnya, 2017, Vinales melakukan hal yang sama di GP Qatar dan GP Argentina. Tetapi, tidak satu pun dari dua musim tersebut yang mampu memberikan gelar pembalap untuk pabrikan berlogo tiga garpu tala tersebut.

Pemenang MotoGP Doha 2021 Fabio Quartararo merayakan kesuksesan bersama kru Tim Yamaha Factory Racing.

Pemenang MotoGP Doha 2021 Fabio Quartararo merayakan kesuksesan bersama kru Tim Yamaha Factory Racing.

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Menariknya, cara memenangi kedua lomba di Jerez di siang yang panas pada Juli tahun lalu dengan dua lomba di Losail pada malam hari, tidak jauh berbeda.

Di Losail, baik Vinales maupun Quartararo harus bertarung keras untuk lepas dari rombongan tengah, lalu mendekat ke depan menjelang akhir lomba, dan beberapa lap sebelum finis melesat ke depan untuk unggul lebih dari satu detik atas para pembalap Ducati.

Strategi balap tim pabrikan Yamaha di MotoGP 2021 ini sepertinya berubah. Tahun lalu, tidak satu pun dari keempat pembalap Yamaha yang mampu bertarung pelan-pelan dari belakang untuk kemudian menang.

Saat mampu memenangi lomba tahun lalu, para pembalap Yamaha harus lebih dulu di depan secepat mungkin usai start. Setelah itu mereka menjaga ritme hingga finis terdepan di akhir balapan.

Semua tujuh kemenangan Yamaha musim lalu lewat Quartararo (tiga), Vinales (satu) dan tiga dari Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) dilakukan dengan cara itu.

Melihat dua kemenangan Yamaha di Losail, apakah Yamaha sudah mengubah strategi sehingga pembalap mereka mampu pelan-pelan merangsek ke depan untuk kemudian menang? Jika melihat hasil di Qatar publik pasti mengira demikian.

Kendati termasuk salah satu sirkuit cepat dengan lintasan lurus sangat panjang yang menjadi kegemaran Ducati, Losail sejatinya trek favorit bagi Yamaha.

Dari 18 kali dipakai untuk balap MotoGP (termasuk GP Doha yang baru tahun ini digelar), Yamaha mengantongi 10 kemenangan atau lima lebih banyak ketimbang Ducati. Jadi, memang tidak mengherankan bila Yamaha mampu menang beruntun di sana.

Namun begitu, saat ini gap antarpembalap semakin dekat. Gap zona poin (15 pembalap teratas) di GP Doha lalu hanya 8,928 detik atau yang terkecil dalam sejarah MotoGP.

Baca Juga:

Musim lalu, untuk level pabrikan, Yamaha cukup konsisten dalam rangkaian lomba di Eropa. Namun secara individu, sulit bagi Quartararo, Vinales, Morbidelli, hingga Valentino Rossi yang kini membela tim satelit Petronas Yamaha SRT, untuk bisa konstan.

Dari dua balapan yang sudah digelar musim ini, duet tim pabrikan – Vinales dan Quartararo – terlihat tidak begitu kesulitan. Hal sebaliknya dialami Rossi yang turun dengan Yamaha YZR-M1 berspesifikasi 2020 dan Morbidelli dengan M1 Spec A (sasis 2019).    

Seri Eropa yang akan dimulai di Portimao, Portugal, 16-18 April nanti akan menjadi tes bagi Quartararo dan Vinales untuk mengetahui potensi sesungguhnya dari M1 spesifikasi 2021 andalan mereka.

Sirkuit Algarve yang menjadi tuan rumah GP Portugal dinilai kurang cocok dengan Yamaha. Saat menjadi lomba terakhir musim lalu, hanya Morbidelli yang mampu tampil baik dengan finis P3. Sementara, Vinales finis P11, Rossi P12, dan Quartararo P14.  

“Saat ini, bisa saya bilang overtaking jauh lebih baik daripada tahun lalu. Itu karena feeling saya terhadap motor lebih bagus. Saya sudah bisa merasakan mengetahui sampai di mana batas kemampuan,” ucap Quartararo.

Feeling saya bagus di Qatar ini. Tetapi, lihat saja seperti apa di lomba lainnya. Akan ada momen bagi kami untuk mengetahui potensi motor yang sesungguhnya,” kata Fabio Quartararo saat disinggung soal balapan berikutnya, GP Portugal.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya MotoGP Doha: Top Speed Zarco 10 Km/Jam Lebih Cepat daripada Quartararo
Artikel berikutnya Jorge Martin Mirip Tiga Mantan Bintang MotoGP

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia