Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Podcast: Perceraian Vinales dengan Yamaha

Tak ada angin tak ada hujan, MotoGP digemparkan oleh keinginan Maverick Vinales yang memutuskan hengkang dari Yamaha. Padahal, Top Gun masih terikat kontrak hingga akhir 2022.

Second place Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Dorna Sports

Akhir pekan Grand Prix Belanda yang awalnya tenang, mendadak gegap gempita. Pemicunya, beredar rumor bahwa Vinales bakal meninggalkan Yamaha untuk hijrah ke Aprilia.

Vinales memang langsung membantahnya. Namun, kabar soal dia akan mengakhiri kontrak lebih awal justru kian menguat. Ditambah bahasa tubuh yang begitu terlihat jelas usai balapan, menandakan ketidaknyamanannya.

Senin (28/6/2021), Yamaha akhirnya mengonfirmasi perpisahan dengan Vinales. Tidak tanggung-tanggung, pabrikan garpu tala terang menyatakan dalam rilis, keputusan untuk berpisah atas permintaan sang pembalap.

Berita tentang Vinales yang memilih hengkang dari Yamaha tentu saja mengejutkan banyak pihak. Memulai petualangan bersama musim 2017 begitu mulus, nyatanya hubungan kedua belah pihak tak dapat bertahan lama.

Baca Juga:

Kini, usai resmi berpisah, ke mana Vinales akan berlabuh? Aprilia disebut-sebut menjadi pemberhentian berikutnya. Pun demikian, tidak menutup kemungkinan pula #12 memperkuat tim lainnya.

Jika melihat slot yang tersedia, pilihan Vinales sangat terbatas. Aprilia satu-satunya skuad pabrikan dengan satu kursi kosong. Sisanya, adalah tim satelit, yakni Tech3, Petronas SRT serta pendatang anyar, Aramco VR46.

Tech3 nampaknya sulit, mengingat bos KTM tengah mempersiapkannya untuk rookie Moto2, Raul Fernandez. Begitu pula halnya Petronas SRT, yang mana bakal memilih rider yang lain.

Bagaimana dengan Aramco VR46? Jika melihat pengalaman Vinales, dan terhitung cukup senior, maka ada kemungkinan bergabung. Tetapi perlu dilihat, bahwa Valentino Rossi sepertinya memprioritaskan pembalap VR46 Academy.

Andai benar nantinya Vinales memperkuat Aprilia, rider asal Spanyol ini harus bersiap menghadapi fakta, bahwa paket motor RS-GP masih belum cukup kompetitif untuk bertarung demi gelar juara.

Namun, jika titel bukan hal yang dicari Vinales dari Aprilia, melainkan kenyamanan, maka pabrikan Noale boleh dibilang merupakan opsi yang baik bagi mantan pembalap Suzuki itu.

Pembahasan lengkap tentang masa depan Vinales bisa didengarkan melalui tautan di bawah artikel ini. Podcast Motorsport.com Indonesia juga dapat diakses melalui Spotify dan Apple Podcast.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Mir Minta Suzuki Pasang Ride Height Adjuster
Artikel berikutnya Bradl Siap Negosiasi Menjadi Full-Time Rider

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia