Pol Espargaro Mengaku Pernah Dikecewakan Yamaha
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, mengatakan dirinya pernah diberi janji manis oleh Yamaha, hingga akhirnya dikecewakan.
Pol Espargaro, Monster Yamaha Tech 3
Espargaro menceritakan perjalanan kariernya di kejuaraan dunia balap motor dalam podcast MotoGP, The Last on the Brakes.
Perjalanan Polyccio di ajang balap motor, khususnya MotoGP tidak semudah yang dibayangkan. Pasalnya, ia pernah dihadapkan pada keputusan besar yang menentukan masa depannya di kelas Premier.
Espargaro memiliki karier yang cukup bagus di Grand Prix, dengan pencapaian terbaiknya di kelas 125cc pada posisi ketiga klasemen akhir.
Sedangkan di kelas Moto2, pembalap asal Spanyol itu menjadi rival utama Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia musim 2012.
Gagal mendapatkan titel, Espargaro memilih untuk tetap berada di Moto2 pada 2013, dan mengakhiri musim dengan menjadi juara dunia.
Performa apik dalam dua musim di Moto2, membuat Espargaro dipromisikan ke MotoGP bersama Tech3 Yamaha.
Tetapi, bukan hanya Yamaha yang tertarik untuk merekrut Espargaro, Suzuki menjadi salah satu yang ingin menggunakan jasanya untuk memulai proyek baru di MotoGP.
“Saya tidak tahu apakah pernah membicarakan ini sebelumnya. Pada tahun pertama bersama Yamaha, saya mengakhiri musim di posisi keenam, dan sangat dengan dengan Dovizioso yang ada di posisi kelima,” tuturnya.
“Itu merupakan langkah awal Suzuki kembali ke MotoGP dan saya mendapatkan tawaran dari mereka. Pada saat yang sama, saya mendapatkan janji manis dari Yamaha, saya disebut akan menggantikan Valentino Rossi yang segera pensiun.
“Mereka mengatakan saya harus bersabar, karena saya bisa mendapatkan kesempatan untuk memperkuat tim pabrikan.”
Setelah musim pertama yang menjanjikan bersama Yamaha, Pol Espargaro gagal mengulanginya pada tahun kedua.
Ini membuat petinggi Yamaha berpikir ulang untuk membawanya ke tim pabrikan, ditambah Rossi gagal meraih gelar juara dunia ke-10 pada MotoGP 2015.
“Musim kedua bersama Yamaha tak berjalan bagus. Saya memiliki masalah dan harus menjalani operasi pada pertengahan musim," kata Espargaro.
“Jelas, itu bukan tahun yang bagus, dan pada saat itu, saya melihat Suzuki mendapatkan hasil yang sangat bagus. Mereka mulai melaju sangat cepat.
“Saat itu saya langsung menyadari telah membuat kesalahan. Menjadi pembalap tim pabrikan penting untuk belajar dan tumbuh sebagai pembalap, itu mengajarkan Anda banyak hal.
“Jadi, saya mengatakan kepada diri sendiri jika ada pabrikan lain yang memberikan penawaran kepada saya di MotoGP, maka saya harus mengambilnya.”
Pol Espargaro, Red Bull KTM Factory Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Setelah menjalani tahun ketiga bersama Yamaha dan tak mendapatkan apa yang dijanjikan, Pol Espargaro mulai mencari opsi lain.
“Lalu saya melihat proyek KTM. Berbeda dengan Suzuki yang sebelumnya pernah mengikuti MotoGP, tapi KTM benar-benar baru di sini,” ucapnya.
“Tapi, saya mengatakan kepada diri sendiri jika saya menolak penawaran ini dan di masa depan mereka mulai menang atau mencapai hasul bagus, maka saya akan bunuh diri.
“Akhirnya kesepakatan itu terjadi, kami mulai mendapatkan podium dan pole position. Saya pikir itu menjadi salah satu keputusan terbaik dalam hidup saya, meski saya sangat kesulitan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments