Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Porpoising Bisa Timbulkan Dilema dalam Kualifikasi F1 2022

Porpoising atau  gerak mobil naik turun seperti lumba-lumba diperkirakan akan menimbulkan masalah terutama saat kualifikasi sepanjang F1 2022.

George Russell, Mercedes W13

Foto oleh: Carl Bingham / Motorsport Images

Fenomena tersebut terdeteksi pertama kali selama tes pramusim Formula 1 Barcelona sebagai imbas dari perubahan desain dan regulasi teknik.

Para pembalap sangat menderita dengan osilasi mobil yang timbul ketika downforce datang dan pergi. Pilot Mercedes, George Russell, melihat potensi bahaya dari porpoising. Ia dan koleganya bisa celaka kalau tidak bisa mengendalikan situasi itu kala melaju dalam kecepatan tinggi.

Isu ini mendatangkan pekerjaan rumah baru untuk tim. Bagaimana pun mereka mesti mencari cara untuk meminimalisir porpoising.

Salah satunya dengan menaikkan tinggi kendara mobil dan menahan agar lantai tidak otomatis turun di trek lurus.

Masalahnya mobil terbaru sangat tergantung pada ground effect. Mereka perlu melaju serendah mungkin agar lantai terkunci dan menghasilkan downforce sebesar mungkin.

Solusi itu sepertinya kurang ideal. Pasalnya, meningkatkan ketinggian kendara bisa membuat mobil kehilangan waktu lap hingga beberapa persepuluh detik.

Tim dihadapkan pada dilema mengorbankan kecepatan atau membiarkan pembalap terguncang-guncang. Penderitaan para pilot kian meningkat ketika lewat di trek bergelombang atau zona yang menuntut kecepatan tinggi.

Kondisi itu diperparah ketika tim mengaplikasikan DRS (Drag Reduction System) dalam kualifikasi di mana ada banyak zona untuk menggunakannya. Perangkat tersebut memang bisa mengurangi sedikit efek porpoising, tapi beban aero mobil berkurang jadi mobil tidak sangat dekat dengan permukaan lintasan saat flap ditutup.

Baca Juga:

Namun, tak menutup kemungkinan ada tim yang membuka DRS saat kualifikasi. Sebaliknya, dalam balapan, DRS hanya dipakai ketika mendekati mobil di depan. Selain itu, porpoising tidak bisa diatasi dengan membuka flap secara reguler.

Perubahan setelan akan sulit dilakukan antara kualifikasi dan balapan ketika mobil berada di parc ferme. Pada posisi ini, tim kembali dihadapkan pada dilema terkait apa yang mesti dilakukan.

“Kami akan harus mengerti tentang mobil dengan baik, tapi Anda harus membuat banyak kompromi dalam kualifikasi. Semua tampaknya berjalan serendah mungkin, tapi Anda juga mengalami porpoising,” kata pilot Red Bull Racing, Sergio Perez.

“Itu akan sangat penting karena dalam kualifikasi, untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus berada di sana (rendah mendekatai tanah). Tapi ketika Anda tak punya DRS terbuka, kami akan menghadapi masalah.”

Sementara itu, pembalap Ferrari, Carlos Sainz, mengungkapkan, “Itu tergantung pada set-up yang Anda jalankan, tergantung pula apakah Anda memakai DRS atau tidak.

“Ini adalah dunia yang sama sekali baru dan pemahaman kami perlu mengatasinya, karena itu sepertinya menjadi topik tahun ini.”

Direktur Olahraga Alpine, Alan Permane, yakin tim tak akan mengorbankan performa untuk mengatasi porpoising.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Sergio Perez, Red Bull Racing RB18

Foto oleh: Alessio Morgese

“Ini jelas sebuah masalah nyata, tapi saya pikir kami perlu mengatasinya, dan saya kira mereka bisa mengatasinya, pastinya," ucapnya.

“Tapi, saya tidak yakin. Ketika Anda mengatakan, kami dapat menghentikannya tapi Anda akan lebih lambat setengah detik. Saya pikir tak ada siapa pun yang angkat tangan dan berkata, “Kami akan melakukannya. Kami akan membuat perubahan aerodinamika untuk menghentikan porpoising tapi sejatinya, kami membutuhkan banyak downforce.’

“Tidak ada seseorang yang akan melakukan itu. Saya pikir itu mengejutkan semua orang.”

Tes akhir di Bahrain akan menyedot perhatian karena publik maupun tim penasaran dengan bagaimana lawan menyelesaikan problem porpoising.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Motorsport Australia Pertimbangkan Pelarangan Pembalap Rusia
Artikel berikutnya Pembalap Alfa Romeo Yakin Porpoising Tak Timbulkan Bahaya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia