Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Problem Teknis Fundamental Honda di World Superbike

Para pembalap Honda kembali kesulitan pada balapan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Autodrom Most, Rep. Ceko, Minggu (8/8/2021).

Alvaro Bautista, Team HRC

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Para pembalap tim pabrikan Honda di WSBK kembali menuai hasil kurang memuaskan pada lomba keenam yang berlangsung di trek baru, Most. Tidak satupun dari Alvaro Bautista maupun Leon Haslam yang mampu menembus lima besar dari tiga race lomba.

Alvaro Bautista – pemenang 16 race dan runner-up WSBK 2019 – yang start dari grid 11, hanya mampu finis masing-masing di P7 pada Race 1, P9 di Superpole Race, dan P10 pada Race 2.

Sementara, dari tiga race di Most, pembalap sarat pengalaman sekelas Haslam hanya mampu finis pasing-masing di P8, P13, dan P11. Padahal, posisi start pembalap veteran asal Inggris itu sedikit lebih baik daripada Bautista, grid ketujuh.

Sampai seri keenam WSBK 2021 ini atau 18 race, Team Honda Racing Corporation (HRC) belum mampu finis di podium. Situasi ini jelas menjadi tanda tanya bila mengingat HRC merupakan salah satu divisi balap besar di dunia.

Selain WSBK, HRC juga menangani Honda di Kejuaraan Dunia MotoGP. Menariknya, mereka saat ini juga mengalami kesulitan di MotoGP.

Sejauh ini, tidak ada yang meragukan kecepatan para pembalap Honda di WSBK, terutama Bautista. Masalahnya, HRC dinilai selalu terlambat melakukan pengembangan pada Honda CBR1000RR-R.

Sejak debut di WSBK Australia pada Februari 2020, musim lalu, para rival Honda selalu membuat progres yang jauh lebih besar. Grafik Honda bahkan jauh menurun dibanding saat mereka sebelum turun sebagai tim pabrikan.

Leon Haslam, Team HRC, Garrett Gerloff, GRT Yamaha WorldSBK Team, Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team saat turun pada lomba di Autodrom Most, Rep. Ceko.

Leon Haslam, Team HRC, Garrett Gerloff, GRT Yamaha WorldSBK Team, Tom Sykes, BMW Motorrad WorldSBK Team saat turun pada lomba di Autodrom Most, Rep. Ceko.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Kami masih berkutat pada banyak problem. Motor sangat sulit dikendalikan. Karakter mesin terlalu agresif namun kami tidak bisa menggunakan semua tenaga motor,” tutur Bautista seperti dikutip Speedweek.com.

Bautista menjelaskan, untuk mengatasi masalah, para teknisi HRC harus mengurangi tenaga Fireblade Triple-R dan bekerja keras memperbaiki sistem elektronik. Namun, hasil modifikasi itu membuat pekerjaan pembalap menjadi tidak mudah.

“Saya harus membelok lebih jauh beberapa meter dibanding pembalap lain agar tidak kehilangan kecepatan di tikungan. Bisa dibilang, saya berusaha jauh lebih sulit untuk mengendalikan motor ketimbang menghadapi lawan,” katanya.

Pertanyaannya, mengapa pabrikan sebesar Honda sangat kesulitan menyesuaikan set-up sistem elektronik untuk Honda CBR1000RR-R? Bautista menjelaskan, sistem elektronik pada sepeda motor pada dasarnya hanya untuk membantu.

“Sistem elektronik bagus tidak akan serta merta menolong Anda. Kami memiliki sebuah motor dan satu unit mesin. Sistem elektronik memang membantu motor bekerja bagus. Tetapi, saat kami tidak memiliki grip, sistem elektronik tidak mampu membantu,” ucapnya.

“Kami memang bisa mengendalikan agresifitas mesin dengan sistem elektronik. Namun, kami kemudian kehilangan banyak tenaga. Jadi, kami harus mencari keseimbangan antara performa dan handling (pengendalian motor).”

Baca Juga:

Alvaro Bautista menambahkan, kesulitan Honda mengatasi sistem elektronik adalah karena CBR1000RR-R tidak memiliki basis set-up bagus, yang bisa memudahkan penyetelan sistem elektronik.

“Kami terus menerus berkutat dengan sistem elektronik agar sepeda motor lebih mudah dikendalikan. Problem kami tidak hanya elektronik tetapi masih banyak lagi. Saya berharap kami bisa segera menemukan solusi,” kata pembalap asal Spanyol itu.

“Saya berharap kami segera mendapatkan komponen baru untuk mengatasi masalah ini. Kami juga sudah memberikan masukan kepada para teknisi Jepang dan bekerja sama dengan mereka. Tetapi, kami pasti juga akan butuh waktu untuk menguji komponen baru.

“Saya berharap kami bisa mengambil langkah besar untuk mengatasi masalah ini. Kami butuh perubahan sangat besar.”

Sampai 18 race, Alvaro Bautista hanya mampu merebut 84 poin dan berada di peringkat ke-11 klasemen. Sedangkan Leon Haslam baru mengoleksi 68 poin di posisi ke-13.

  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Race 2 WSBK Ceko: Redding Balas Dendam pada Razgatlioglu
Artikel berikutnya Perubahan Set-up Bikin Razgatlioglu Gagal Kalahkan Redding

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia