Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Promotor Lokal F1 GP Australia Antisipasi Kasus seperti Djokovic

Penyelenggara Grand Prix Australia tidak takut jika ada kasus seperti petenis Novak Djokovic di Australia Open, di Formula 1.

La ligne droite et les panneaux Melbourne

Seperti banyak diberitakan sebelumnya, petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic tidak diizinkan masuk Australia karena belum melakukan vaksinasi Covid-19. Alhasil, petenis Serbia itu ditahan di Bandara Tullamarine, Melbourne, Australia.

Kesal tidak boleh masuk Australia, Djokovic pun mengajukan banding dan sempat menang. Tetapi, Pemerintah Australia lantas mencabut visanya. Djokovic kemudian banding lagi namun kalah. Pemegang 9 gelar Australia Open tersebut lalu dideportasi.

Andrew Westacott selaku CEO GP Australia mengaku tidak takut jika kasus seperti Djokovic terjadi di F1 GP Australia nanti. GP Australia sudah dua kali batal digelar karena pandemi Covid-19, pada 2020 dan 2021.

Pada 2020, pembatalan malah dilakukan 11 jam sebelum event dimulai. Namun begitu, Westacott menyebut ia percaya dengan cara Formula 1 menghadapi problem ini mengacu pengalaman mereka berkeliling dunia.

Baca Juga:

“Antara pembatalan pertama GP Australia sampai tahun ini, Formula 1 sudah mengikuti 41 balapan di seluruh dunia,” kata Westacott seperti dikutip Sydney Morning Herald.

“Jadi, Formula 1 sudah mampu menghadapi beberapa fase berbeda dari pandemi, mengatasi berbagai perubahan larangan perjalanan. Mereka tetap mampu menuntaskan seri.

“Sudah menjadi kewajiban bagi seri olahraga yang berkeliling dunia untuk mematuhi aturan di mana pun mereka singgah. Jadi, mereka juga harus menyesuaikan saat datang ke Melbourne,” ucap Westacott tentang GP Australia yang dijadwalkan digelar pada 10 April.

Sebagai salah satu olahraga, Formula 1 selama ini juga sangat kencang mendukung vaksinasi. Bahkan, saat ini ada kampanye soal vaksinasi yang melibatkan pembalap.

Dukungan F1 terhadap vaksinasi juga tidak lepas dari sempat terpaparnya sejumlah pembalap yakni Lewis Hamilton (Mercedes), Kimi Raikkonen (Alfa Romeo), Charles Leclerc (Ferrari), Lando Norris (McLaren), Sergio Perez-Lance Stroll (saat masih di Racing Point), Pierre Gasly (AlphaTauri), dan Nikita Mazepin (Haas).

Menurut Westacott, selama semua orang sudah melakukan vaksinasi terakhir, hasil tes positif Covid-19 tingga menjadi satu-satunya penyebab kekhawatiran. Jika hasil tes positif, orang yang bersangkutan tentu saja akan ditolak masuk ke paddock.

Meskipun begitu, situasi di Australia sendiri tentunya tidak boleh dilupakan. Misalnya, pada Selasa (18/1/2022) lalu di Victoria. Negara bagian tempat Melbourne, tuan rumah GP Australia berada, itu memberlakukan keadaan darurat di semua rumah sakit akibat meningkatnya jumlah kasus corona.  

Andrew Westacott (CEO), Paul Little (Chariman), Australian Grand Prix Corporation, memberikan keterangan saat pembatalan GP Australia 2020 karena pandemi Covid-19, yang dilakukan hanya 11 jam sebelum dimulai.

Andrew Westacott (CEO), Paul Little (Chariman), Australian Grand Prix Corporation, memberikan keterangan saat pembatalan GP Australia 2020 karena pandemi Covid-19, yang dilakukan hanya 11 jam sebelum dimulai.

Foto oleh: Jack Ke

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Sprint Race Ditakutkan Tak Bisa Digelar pada F1 2022
Artikel berikutnya Ferrari Disinyalir Akan Ubah Warna Mobil F1 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia