Puig Terpesona Daya Juang Marquez di MotoGP Prancis
Manajer Honda Racing, Alberto Puig, gembira menyaksikan daya juang Marc Marquez dalam MotoGP Prancis, di Sirkuit Le Mans, Minggu (16/5/2021).
Pembalap tersebut harus bertarung melawan kondisi cuaca buruk dan fisik yang belum sepenuhnya prima. Ia berusaha jadi yang paling depan kendati harus jatuh bangun.
Pada akhirnya, Marquez gagal finis karena jatuh untuk kedua kalinya. Meski pulang dengan tangan hampa, penampilan rider Spanyol itu patut diacungi jempol.
“Kesimpulan balapan ini (MotoGP Prancis) adalah ketika Anda lahir sebagai seorang juara, Anda akan selalu jadi juara. Marc melihat kemungkinan untuk menang di Le Mans dan meski dengan kondisi fisik sekarang, dia mencoba,” ia menjelaskan seperti dilansir situs Honda Racing.
“Dia memimpin balapan, dia jatuh, kembali ke motor dan kembali jadi pembalap tercepat di trek. Sungguh disesalkan dia jatuh lagi, tapi semangatnya dan tekad yang dimiliki di dalam sungguh luar biasa.
“Tentu saja, kami tidak senang dengan hasil akhirnya, tapi kami gembira melihat Marc menunjukkan jati dirinya, yang mana tidak pernah hilang setelah bulan-bulan sulit.”
Marquez berhasil meningkatkan pace usai jatuh pertama sehingga berhasil meningkatkan posisinya.
“Hal paling positif adalah melihat spirit pria ini. Setelah bulan-bulan ini, dia tak pernah menyerah. Kami dapat melihat di Le Mans, bahwa dia melihat adanya peluang untuk menang dan meski dalam kondisi sekarang spirit tetap ada,” katanya.
“Dia ingin menang dan cepat atau lambat, itu akan terjadi. Itu tidak siap dari sudut pandang fisik saat ini, tapi Honda HRC tahu ini dan akan menunggu hingga siap. Marc mungkin akan membutuhkan waktu lebih banyak dan kami akan menunggu.”
Puig kembali ke paddock setelah absen di Portimao dan Jerez. Kehadirannya sudah dinantikan para pembalap karena bisa menjembatani mereka dengan kru dari Jepang.
Dari sisi grafik kinerja keseluruhan, Honda menunjukkan peningkatan. Tiga pembalap finis di 8 besar, di mana Alex Marquez (peringkat 6), Takaaki Nakagami (7) dan Pol Espargaro (8).
Espargaro awalnya punya kans mencatatkan hasil jauh lebih baik. Namun, kontak dengan pembalap Petronas SRT, Franco Morbidelli, membuat semuanya berantakan. Rider 29 tahun itu harus bekerja keras kembali ke 10 besar usai tercecer di posisi belakang.
“Awalnya, sungguh menyenangkan melihat Marc memimpin balapan lagi dan setelah dia crash, melihat waktu lap dan hampir menutup gap meski jaraknya sangat jauh. Lalu, bagi pembalap HRC lain, saya kira mereka kehilangan waktu di awal dan berjuang untuk kelompok kedua,” ujarnya.
“Dari tengah balapan ke akhir, mereka mencoba bertahan dan akhirnya Francesco Bagnaia lebih cepat daripada mereka.”
Skuad pabrikan sayap tunggal tidak pernah menang sejak MotoGP Valencia 2019. Jika melihat peta persaingan ditambah kondisi RC213V penuh masalah, sepertinya mereka harus bersabar untuk menyapu poin penuh.
“Kami sekarang harus menghadapi beberapa masalah, seperti yang kami katakan di Jerez. Kami tidak menyembunyikannya. Kami harus meningkatkan RC213V. Kondisi Marc unik karena dia masih cedera dan tidak fit 100 persen. Fokus Anda adalah kembali dalam kondisi tangguh sepenuhnya selangkah demi selangkah,” ia menuturkan.
“Tapi di sisi lain, kami harus memperbaiki motor. Para engineer mencoba melakukannya dan tahu tenggat untuk itu. Dua balapan berikutnya (Italia dan Catalunya) punya trek sangat menuntut, terutama Mugello, dan kami perlu menemukan mesin yang sangat imbang. Mari lihat jika kami dapat mempersiapkan solusi, datang dan melakukan yang terbaik.”
Foto-foto Marc Marc Márquez di MotoGP Prancis 2021
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments