Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Minta MotoGP Tegas kepada Pembalap yang Melambat

Meskipun masih ragu dengan swingarm baru Yamaha, Fabio Quartararo adalah salah satu rider tercepat. Ia mengeluh kesulitan membuat time attack pada latihan bebas (FP) hari pertama GP Prancis akibat traffic.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Tampil di home track tampaknya menguntungkan Fabio Quartararo, yang memulai Grand Prix Prancis dengan cukup baik. Dalam waktu kombinasi hari Jumat (13/5/2022), ia menempati urutan keenam, usai finis P4 di FP1 dan P6 pada FP2.

Namun, sebelum time attack, El Diablo menguasai klasemen. Dan usai mencetak waktu, ia menunjukkan lagi bahwa dirinya merupakan rider yang memiliki kemampuan menyalip terbaik. Ini sinyal bagus untuk balapan.   

Di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Quartararo dan Yamaha menguji komponen yang telah dicoba dalam tes di Jerez dua pekan lalu, khususnya swingarm (lengan ayun) baru pada M1-nya selama FP2. Tetapi ia masih tak yakin.

“Itu hari yang baik karena kecepatannya bagus, di sesi pagi saya merasa baik, begitu juga pada sore hari. Kami mencoba beberapa hal pada run kedua FP2, terutama swingarm baru, yang kami uji di Jerez,” ujar El Diablo.

Baca Juga:

“Komentarnya hampir sama dengan yang saya buat dalam tes. Itu bagus, tetapi saya tidak tahu apakah lebih baik atau tidak untuk mengambil risiko. Kami tak terlalu yakin, kami akan melihat datanya, namun kesan pertama saya adalah untuk tetap dengan yang lama untuk Sabtu.

“Tak ada aspek positif atau negatif, feeling saya dengan motor terkadang lebih baik dalam pengereman, tetapi berbelok lebih rumit. Itu masih membuat saya ragu, saya lebih suka sesuatu yang membuat saya yakin.”

Apa yang hilang pada sesi Jumat di Prancis adalah time attack. Hal tersebut tidak mungkin dilakukan karena lalu lintas (traffic) yang berlebihan di dalam lintasan. Ini yang dikeluhkan oleh Fabio Quartararo.

“Di FP2 saya menemukan traffic yang cukup, dan itu juga terjadi pada saya dalam time attack. Tetapi saya rasa tak merasa saya satu-satunya yang memiliki masalah ini, jadi waktunya tidak terlalu tepat,” tuturnya.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Karena itu, Quartararo mengambil kesempatan untuk menyampaikan permintaan kepada Race Direction agar lebih ketat dengan pembalap yang melaju di tengah lintasan. Ia menilai MotoGP harus memberi contoh.

“Ini masalah. Jika seseorang membuat kesalahan, mereka tidak harus tetap berada di tengah jalur, Itu mengganggu mereka yang datang dari belakang. Saya benar-benar tidak suka dengan sikap tersebut,” keluh El Diablo.

“Ketika saya bersaing di Moto3, saya melihat pembalap-pembalap MotoGP sebagai contoh. Tetapi jika kami berperilaku begitu, tentu para rider Moto3 akan melakukan hal yang sama. Mereka sangat tegas soal ini di Moto3, tetapi tidak di MotoGP.

“Saya pikir hukumannya harus sedikit lebih berat di kelas premier. Saya belum pernah melihat pembalap dapat sanksi karena melambat, mungkin Jack Miller (Ducati) di Argentina. Selebihnya, kami harus lebih tegas,” simpulnya.     

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pol Espargaro Harus Selalu Ambil Risiko
Artikel berikutnya Hasil FP3 MotoGP Prancis: Zarco Toreh Rekor, Rider Top Lolos Q2

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia