Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Quartararo: Bagus Juga Yamaha Tidak Punya Tim Satelit

Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, memandang ada untungnya Yamaha tidak punya tim satelit. Di sisi lain, Lin Jarvis berharap pabrikan Jepang dapat mengirim motor lebih banyak di lintasan.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Yamaha hanya akan menurunkan dua motor di grid, setelah RNF Racing memutuskan hengkang. Jelas situasi ini merugikan dari sisi pengembangan.

Mereka hanya mengandalkan data dari motor yang dikendarai Quartararo dan rekannya Franco Morbidelli, serta masukan test rider Cal Crutchlow. Tentu hasilnya akan jauh berbeda jika dibandingkan dengan Ducati yang memiliki delapan motor di grid.

Menariknya, Quartararo tidak melihat itu sebagai masalah besar. Yamaha bisa berkonsentrasi penuh meningkatkan kinerja Yamaha Factory Racing.

“Bagus juga (tanpa tim satelit) karena Yamaha dapat fokus ke tim pabrikan,” ujarnya.

Menurut andalan Yamaha Factory Racing, pada dasarnya tidak ada beda signifikan musim ini dengan musim depan. Sebab, data dari line-up RNF Racing tidak banyak membantu.

“Cara kerja Yamaha untuk 2023 jauh berbeda, saya bekerja dengan baik. Saya tidak super khawatir tak punya tim satelit untuk tahun depan. Musim lalu, sangat sulit mengambil data dari tim satelit karena pembalapnya datang dari Moto3 dan Andrea Dovizioso juga kembali setelah absen lama,” ia melanjutkan.

Pendapat senada diutarakan Morbidelli. Ia yakin bisa lebih banyak membantu tim ke depannya jika melihat lonjakan kinerja dalam dua seri penutup MotoGP 2022.

“Saya kira tidak akan ada masalah. Beberapa balapan terakhir, saya menjalankan motor dengan baik. Saya lebihmemahami motor dan memberikan beberapa feedback ke tim,” katanya.

“Saya bisa meningkat meski tidak sebanyak yang saya inginkan. Tapi, saya juga tidak terlalu cemas tak ada tim satelit.”

Baca Juga:

Yamaha berusaha menutup kekurangan tersebut dengan menambah waktu tes yang dilakukan Cal Crutchlow.

“Untuk meningkatkan kualitas motor, kami memperkuat tim penguji. Kami akan memiliki sesi tes lebih banyak di Eropa dan Jepang. Kami akan mempercepat pengembangan sepanjang musim, meski tidak punya tim satelit,” ia menimpali.

Jarvis juga tidak mau merasa tertekan dengan timpangnya jumlah motor mereka dengan pabrikan Eropa. Seperti diketahui, Ducati mendominasi dengan delapan motor, KTM dan Aprilia masing-masing 4.

Minimnya kuantitas akan diimbangi dengan perbaikan dari sisi kualitas. Apalagi musim depan, bakal ada 42 balapan termasuk sprint race pada Sabtu.

“Fakta bahwa jika melihat kejuaraan dengan mundurnya Suzuki, makin sedikit motor dari Jepang. Ini perubahan bentuk dalam 10 tahun terakhir, di mana ada 8 Ducati, 4 Aprilia dan 4 KTM. Merek Eropa mendominasi di grid,” tutur managing director Yamaha tersebut.

“Tahun lalu sulit, motor kami kurang kencang di trek khususnya pada paruh kedua musim. Kalau Anda punya kompetitor sekuat Ducati, dengan motor kencang, jika dua lawan dua, Anda bisa melawan. Tapi, jika dua lawan delapan, maka akan sulit.

“Kami tidak bisa mengubah kuantitas motor, jadi hanya bisa bekerja berdasarkan kualitas. Kami harus meningkatkan motor kami dan memastikan motor kami kompetitif lawan merek lain dari Italia, Eropa atau Honda.

“Lalu, kami harus menjalankan musim dengan sempurna, dengan 42 balapan, dibutuhkan konsistensi. Konsistensi sangat penting untuk hasil kejuaraan.”

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, bike detail

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, bike detail

Foto oleh: Yamaha MotoGP

Target Punya Tim Satelit 2025

Jarvis berharap pabrikan Jepang itu punya tim satelit setidaknya musim 2025. Sebelum menuju ke sana, mereka mesti memperbaiki YZR-M1 sehingga punya daya tarik lebih besar untuk meyakinkan calon klien.

“Terkait rencana masa depan untuk tim satelit, tahun ini, kami tidak punya tim satelit sehinggadapat fokus pada tim pabrikan. Kami harus memastikan bahwa motor kami tidak hanya kompetitif musim ini saja, tapi juga untuk 2024, 2025,” pria Inggris itu menjelaskan.

“Kami tentu ingin punya tim satelit, pastinya. Namun, terlalu rumit menjelaskan kesempatan atau opsi yang muncul.

“Kalau kami bisa menemukan solusi dari rintangan yang ada, mempertimbangkan 2024, tidak terlalu yakin, setidaknya 2025 kami punya tim satelit.”

Beberapa waktu lalu, Yamaha disebut bakal memayungi skuad VR46, yang kini masih terikat dengan Ducati. Namun, kabar itu menguap usai dibantah.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Oliveira Yakin Tinggal Tunggu Waktu Jadi Juara MotoGP
Artikel berikutnya Marini: Kami Akan Hentikan Tren Juara MotoGP dari Tim Pabrikan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia