Kimi Raikkonen Akui Kecepatannya Dimakan Usia
Juara dunia F1 2007 Kimi Raikkonen tidak menyangkal laju kecepatannya menggeber jet darat di trek terus melambat seiring bertambahnya usia.
Kimi Raikkonen, Alfa Romeo Racing, in the press conference
Mark Sutton / Motorsport Images
Kimi Raikkonen mulai membalap di Formula 1 (F1) bersama Sauber pada awal 2000-an dan kemudian pindah ke McLaren. Bersama tim Inggris itu, tampil mengesankan dengan kecepatannya yang luar biasa.
Banyak yang menganggap pembalap Finlandia berjuluk Iceman tersebut sebagai salah satu pilot tercepat dalam ajang jet darat ketika itu.
Raikkonen, yang gabung Ferrari pada 2007 dan langsung menjadi juara dunia di musim pertamanya membela Tim Kuda Jingkrak, menepi dua tahun dari F1 sebelum comeback bersama Lotus musim 2012.
Selain Lotus, Iceman sempat kembali memperkuat Ferrari selama lima musim (2014-2018). Setelah itu, ia merapat ke Alfa Romeo untuk kemudian menutup kariernya akhir 2021.
Kimi Raikkonen telah membalap di F1 lebih dari 350 kali sepanjang kariernya dan merupakan pilot yang tampil paling banyak dalam Grand Prix sepanjang masa, mengoleksi 103 podium serta 21 kemenangan.
Meskipun Iceman terus menjalani balapan hebat dari waktu ke waktu, selama bertahun-tahun, ia tidak mampu mencapai level performa di masa lalu.
Berbicara dalam podcast ‘F1 Nation’, pria 42 tahun tersebut mengakui bahwa pada musim-musim terakhir kariernya, ia sudah tidak sekuat dan sekencang dulu.
“Saya jelas jauh lebih muda saat itu daripada saya sekarang. 20 tahun terakhir membuat perbedaan bagi Anda. Saya tidak secepat ketika saya masih berusia 25 tahun,” kata Raikkonen.
“Saya sebenarnya tidak merasakannya, tetapi saya yakin sesuatu yang terjadi. Mustahil tidak terjadi apa-apa. Ada juga alasan lain karena setiap tahun mobil dan ban berbeda, hal-hal seperti itu.”
Kimi Raikkonen, McLaren Mercedes MP4/20 menyalip Michael Schumacher, Ferrari F2005
Foto oleh: Sutton Images
“Dalam beberapa tahun (2005-2007) saat itu, mereka bisa menyesuaikan Anda sedikit lebih baik di awal atau setelah musim berakhir,” pembalap asal Espoo, Finlandia menambahkan.
Ketika ditanya mengenai periode puncaknya dalam Formula 1, Kimi Raikkonen menyebut dua musim yang dilihatnya sebagai masa terbaiknya.
“Saya tampil bagus pada 2003 (bersama McLaren). Juga saya tak berpikir kami melakukan pekerjaan yang sangat buruk pada 2007. Jika tidak kami tak akan memenangi kejuaraan,” tuturnya.
“Butuh waktu bagi saya untuk membiasakan diri dengan Ferrari, tetapi kami sangat, sangat cepat dalam race pace, terutama pada paruh kedua musim (2007).”
Kini, Raikkonen telah memasuki masa pensiun. Ia telah meraih segalanya di Formula 1 dan karena itu, Iceman menegaskan tidak merasa sedih.
Kimi Raikkonen, Ferrari F2007 melewati garis finis untuk memenangi F1 GP Australia
Foto oleh: Gareth Bumstead
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments