Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rayakan Status Kejuaraan Dunia, Film Formula E Bakal Dirilis

Untuk merayakan status baru kejuaraan dunia pada 2020/21, Federasi Otomotif Internasional (FIA) telah berkolaborasi dengan Formula E untuk memproduksi film berdurasi 26 menit tentang perjalanan balap mobil listrik ini.

Robin Frijns, Envision Virgin Racing, Audi e-tron FE07 Sam Bird, Jaguar Racing, Jaguar I-Type 5

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Boleh jadi tak ada yang mengira, bahwa konsep Formula E berawal dari percakapan antara Presiden FIA, Jean Todt dan pendiri serta chairman, Alejandro Agag, di sebuah restoran di Paris, Prancis pada 3 Maret 2011.

“Saya sering mengatakan, saya adalah pendiri Formula E. Tetapi pendiri Formula E yang sebenarnya adalah Jean Todt. Dia punya ide untuk memperkenalkan kejuaraan mobil listrik, dan saya berkata, 'Saya ingin sekali menjadi promotornya’,” tutur Agag melansir situs resmi FIA.

Hampir tiga setengah tahun kemudian, seri pembuka Formula 3 akhirnya bergulir di Beijing, Cina, yang menampilkan sejumlah barisan pembalap top. Di antaranya Sebastien Buemi, Lucas di Grassi, Nick Heidfeld, Stephane Sarrazin serta Jarno Trulli.

Pabrikan besar seperti Audi, BMW, Jaguar, Mahindra, Mercedes, Nissan, NIO, Porsche, DS, dan Renault turut menambah kemeriahan balap mobil listrik tersebut, yang diiringi kemajuan dalam hal performa dan jarak tempuh.

Race Diriyah E-Prix 2021

Race Diriyah E-Prix 2021

Foto oleh: Zak Mauger / Motorsport Images

Debut single-seater Gen2 jelang 2018/19 menjadi perubahan besar bagi Formula E, menggabungkan peningkatan teknologi signifikan yang meningkatkan tenaga, sekaligus memungkinkan pembalap menuntaskan perlombaan tanpa perlu mengganti mobil.

Selain itu, pada musim kesembilan nanti, yakni 2022/23, kejuaraan akan memperkenalkan mobil Gen3. Adapun, regulasi telah disusun sedemikian rupa untuk menaikkan standar yang lebih tinggi.

Demi menyoroti semua pencapaian tersebut, Whisper Films di bawah arahan Departemen Teknis FIA, memproduksi film berdurasi 26 dan berjudul 'Formula E, How the FIA's Electric Dream Became a World Championship Reality’.

“Kejuaraan ini masih (berusia) muda dan kami tetap waspada untuk memastikan keberlanjutannya. Salah satu alasan keberhasilannya adalah keterkaitannya dengan teknologi kelistrikan, yang menjadi titik balik mobilitas perkotaan dan harus dipertahankan di masa depan,” ujar Todt.

Film Formula E ini bakal dirilis sebelum Roma E-Prix pada 10-11 April akhir pekan ini, serta akan ditayangkan secara luas, di platform FIA dan Motorsport.tv. Juga disiarkan di stasiun pemegang hak resmi kejuaraan, yakni Eurosport, Mediaset (Italia), Prosieben (Jerman), MySports (Swiss), Ziggo (Belanda), Sky Sport (Selandia Baru), SuperSport (Pan-Afrika), dan Fox Sports Asia (Pan-Asia).

“Sebagian besar, FIA adalah pengatur dan bertindak sebagai wasit, pergi ke balapan dan mengatakan (jika ada) benar atau salah. Formula E adalah satu-satunya proyek di mana FIA sangat terlibat,” kata Direktur Formula E, Frederic Bertrand.

Baca Juga:

Race Diriyah E-Prix 2021

Race Diriyah E-Prix 2021

Foto oleh: Sam Bagnall / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lucas di Grassi Sambut Baik Perubahan Layout Roma e-Prix
Artikel berikutnya Reigle Berharap Tak Ada yang Gantikan Audi di Formula E

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia