Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jonathan Rea Sebut Ada Dua Filosofi di Garasi Kawasaki

Juara enam kali World Superbike (WSBK) mempertanyakan perbedaan filosofi dalam garasi Kawasaki yang membuat rekan setimnya Alex Lowes kesulitan.

Jonathan Rea, Kawasaki Racing Team WorldSBK, Alex Lowes, Kawasaki Racing Team WorldSBK

Foto oleh: Kawasaki Racing Team

Rea dan Lowes saat ini memasuki tahun ketiga sebagai rekan setim di Kawasaki, yang mana keduanya berusaha membawa motor ke arah yang lebih baik.

Sementara Rea memenangi gelar WSBK keenam pada 2020, Lowes berada di urutan keenam pada tahun yang sama dan rentetan cedera pada 2021 membuatnya harus finis di urutan kedelapan dalam klasemen akhir.

Sejauh ini pada 2022, Rea telah memenangi lima balapan dengan berada di urutan kedua dalam klasemen sementara di belakang bintang Ducati Alvaro Bautista. Sebaliknya, kembaran rider Moto2 Sam Lowes  itu mengisi peringkat ketujuh dengan finis terbaiknya di posisi keempat.

Menganalisa apa yang membuat Lowes sangat kesulitan dalam menggeber ZX-10RR miliknya, Rea mengatakan rekan setimnya tersebut berkendara dengan filosofi set-up yang sepenuhnya berbeda.

Pembalap asal Irlandia Utara itu meyakini Lowes akan mendapatkan hasil akhir lebih baik jika para insinyurnya bekerja sama dengan apa yang dilakukan pada krunya.

“Saya sedikit berbicara dengan Alex, tetapi saya tidak begitu mengerti apa yang mereka lakukan di garasi,” kata Rea kepada Motorsport.com edisi Jerman.

“Mereka bekerja sangat berbeda dari kami dalam hal fundamental pada motor, sulit untuk memahami mengapa. Saya melihat segalanya sulit baginya di sana.

“Akan menyenangkan jika Alex bisa mengendarai motor saya, duduk saja di motor saya dengan posisi mengendarai dan lihat bagaimana perasaannya, karena motornya sangat berbeda.

“Dia mengendarai dengan cara yang berbeda, kami mengembangkan motor dengan cara yang berbeda dengan kepala kru dan insinyur elektronik kami.

“Sulit untuk mengatakan apa cara yang benar atau salah, tapi saya akan merasa jauh lebih baik jika kami bisa bekerja sama secara lebih teknis.”

Baca Juga:

Jonathan Rea mengatakan kesulitan yang dialami Alex Lowes disebabkan oleh cara kerja yang tidak berubah. Rider 31 tahun itu bekerja dengan kepala kru yang menangani Leon Haslam, yang juga kesulitan saat bersama Kawasaki.

“Pembalap berubah, tapi hal yang tidak berubah adalah kepala kru. Idealnya, kami seharusnya bekerja sama agar segalanya berjalan lebih baik,” ujarnya.

Tetapi, Alex Lowes bersikeras awal musimnya tidak seburuk yang terlihat setelah finis di posisi keempat dalam Race 2 di Estoril. Pembalap asal Inggris itu mengakui bahwa mengadopsi pendekatan yang lebih mirip Jonathan Rea akan lebih menyulitkannya.

“Saya kira akan ada beberapa keuntungan jika para kru bekerja sama sedikit lebih baik untuk meningkatkan paket, karena orang lain berkembang pesat,” kata Lowes ketika ditanya tentang perbedaan antara motornya dan milik Rea.

“Kami membutuhkan bantuan satu sama lain untuk mendorong satu sama lain ke depan. Tetapi set-up motornya sangat berbeda, dan itu bukan permintaan saya. Tim memutuskan untuk pergi dengan cara yang berbeda.”

Ditekan lebih lanjut tentang apakah keadaan ini karena desakan Marcel Duinker (Kepala Kru), ia menjawab, “Tim memiliki ide yang berbeda dari sisi lain garasi. Saya tidak tahu harus berkata apa lagi!”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Jonathan Rea Beberkan Syarat jika Kawasaki Ingin Mempertahankannya
Artikel berikutnya Alvaro Bautista Ingin Lebih Kompetitif di Misano

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia