Red Bull-Mercedes Satu Suara soal Bahan Bakar Berkelanjutan
Prinsipal Tim Red Bull Christian Horner dan Bos Mercedes-AMG Petronas Toto Wolff meminta Formula 1 (F1) menunda rencana penggunaan bahan bakar berkelanjutan 100% pada 2022.
Ferrari Shell fuel drums in the paddock
Simon Galloway / Motorsport Images
F1 terus mendorong penggunaan bahan bakar berkelanjutan, dengan meningkatkan level yang saat ini baru digunakan sebesar 5,75%.
Tahun ini, rencananya F1 akan meningkatkan penggunaan bahan bakar berkelanjutan sebesar 10%, yang mana di 2022 seluruh mobil akan sepenuhnya menggunakan biofuel.
Penggunaan bahan bakar E10 muncul di tengah pertimbangan pembekuan mesin untuk 2022, yang mana sedang dikejar Red Bull agar bisa terus menggunakan mesin Honda meski sudah keluar dari F1.
Mercedes mendukung pembekuan pengembangan mesin untuk 2022, dengan syarat tak ada mekanisme konvergensi pada power unit yang diterapkan meski ada keinginan dari Ferrari dan Red Bull untuk melakukannya.
Wolff mengatakan bahwa Mercedes sebenarnya cukup netral apakah akan menggunakan E10 atau tidak, tapi meyakini itu hanyalah langkah kecil.
Sementara Horner merasa penambahan faktor pengembangan lainnya hanya akan mempersulit pengajuan pembekuan mesin untuk 2022, mengalahkan objek penghentian pengembangan.
“Preferensi saya seharusnya kami tidak menggunakan bahan bakar E10,” kata Horner ketika ditanya oleh Motorsport.com tentang pendapatnya mengenai rencana tersebut.
“Ini pengembangan yang ditujukan langsung untuk 2022, dan kami lebih senang untuk menggunakan bahan bakar berkelanjutan sepenuhnya pada mesin terbaru daripada menambahkan lima persen pada E10 yang kami gunakan saat ini.
“Akan ada konsekuensi dalam memperkenalkan bahan bakar tersebut dan konsekuensi itu jelas sangat mahal.”
FIA sudah mengirimkan barel pertama bahan bakar berkelanjutan sepenuhnya kepada para pemasok mesin di awal pekan ini, yang dimaksudkan untuk penelitian lebih lanjut.
Kesepakatan untuk membawa power unit baru, yang didesain untuk bekerja menggunakan bahan bakar berkelanjutan sepenuhnya, masih mendapat pertentangan dari Renault.
Direktur Teknis FIA Gilles Simon mengatakan dalan edisi terbaru majalan pemerintahan, AUTO, tujuan utama adalah bisa menggunakan bahan bakar berkelanjutan pada 2023.
“Kami belum memiliki rencana pasti, tapi yang bisa saya katakan adalah target kami ke depan dapat menggunakan bahan bakar berkelanjutan sepenuhnya pada 2023,” kata Simon.
“Kami terus meningkatkan situasi, tapi saya tidak mengatakan itu pasti akan terjadi. Terlalu dini mengatakan kami pasti akan menggunakan bahan bakar berkelanjutan sepenuhnya pada 2023. Tapi kami sedang mengupayakannya dan melakukannya sesuai rencana.”
Mark Webber, Red Bull Racing, sedang mengisi bahan bakar.
Foto oleh: XPB Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments