Red Bull Terima Hasil Putusan FIA
Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner sudah melakukan langkah yang benar dengan meminta peninjauan ulang soal penalti Lewis Hamilton.
Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing
Charles Coates / Motorsport Images
Horner mengatakan, kasus seputar senggolan antara pembalapnya, Max Verstappen, dan Lewis Hamilton (Mercedes-AMG Petronas F1), kini sudah berlalu.
Sebelumnya, Red Bull meminta Federasi Automobil Internasional (FIA) melakukan peninjauan ulang soal insiden Verstappen dan Hamilton di lomba GP Inggris di Silverstone, 18 Juli 2021 lalu.
Pada lomba tersebut, Hamilton dipenalti 10 detik karena dinilai menyebabkan terjadinya insiden yang mengakibatkan Red Bul RB16B milik Verstappen mengalami kerusakan parah akibat menghantam barrier.
Lewat bukti-bukti baru yang diajukan, Red Bull sebelumnya berharap FIA memberikan hukuman yang lebih berat untuk Hamilton. Tetapi, FIA menilai bukti-bukti baru yang disodorkan Red Bull kurang signifikan untuk masalah ini.
“Kami berhak untuk meminta peninjauan ulang (review) atas kasus ini, itu sudah kali lakukan. Mengingat tingkat keparahan kecelakaan dan data yang kami miliki, kami merasa memiliki data yang tidak dimiliki steward di Silverstone,” tutur Horner.
Pria asal Inggris tersebut mengonfirmasi Red Bull menyertakan hasil simulasi berikut rekaman film kepada FIA. Pembalap penguji Alexander Albon bahkan diminta menyimulasikan lap pertama yang dilakukan saat pengambilan gambar untuk film.
“Hamilton seharusnya sudah melakukan pengereman 23 meter lebih awal untuk menghadapi Tikungan 9 (Copse) Silverstone tersebut,” kata Horner.
“Verstappen saat itu ada di jalur yang sama dengan milik Charles Leclerc, pembalap Ferrari yang dilibas Hamilton, juga di Copse, dua lap menjelang finis GP Inggris.
“Perbedaannya, jalur Hamilton tidak sama dengan saat melawan Verstappen. Saat melawan Leclerc, ia lebih ke sisi dalam tikungan. Ini yang membedakan mengapa overtake yang dilakukannya terhadap Leclerc mulus dan tidak saat melawan Verstappen.”
Meskipun begitu, FIA menganggap data dan gambar yang dikirim tim juara dunia pembalap dan konstruktor F1 emppat kali beruntun – 2010, 2011, 2012, dan 2013 (bersama Sebastian Vettel) – tersebut bukanlah bukti baru.
“Kami menerima (putusan) itu. Kami hanya ingin memakai semua bukti yang ada karena merasa itu bukti yang baru dan relevan dengan insiden ini. Sebagai tim, sudah menjadi hak kami untuk melakukan proses ini.”
Tidak hanya itu, menurut Horner, Red Bull bahkan menganggap permintaan peninjauan ulang ini sebagai kewajiban mengingat betapa kerasnya perebutan gelar juara dunia Formula 1 2021 ini.
Terlepas dari kenyataan bahwa FIA tidak menyerah, bagi Horner, prosesnya telah ‘adil’. “Kami tidak mendapatkan hasil yang kami harapkan. Tetapi, terimalah itu. Sekarang, kami telah melupakannya,” ucap Christian Horner.
Lebih jauh Horner menambahkan, tensi antara Mercedes – pemegang gelar kampiun F1 (pembalap dan konstruktor) sejak era mesin turbo-hybrid (mulai 2014) – dan Red Bull Racing telah meninggi dan duel menjadi lebih kejam.
“Tentu, olahraga seperti Formula 1 menuntut pelakunya untuk melakukan segalanya yang terbaik. Semua soal detail, tentang keuntungan sekecil apa pun yang bisa Anda dapatkan,” uja Christian Horner.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments