Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Bos Red Bull Usulkan Solusi untuk Tugas Race Director F1

Prinsipal Tim Red Bull Racing Christian Horner menyebut Race Director butuh struktur bagus di sekelilingnya agar insiden F1 GP Abu Dhabi 2021 tak terulang.

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Christian Horner, Team Principal, Red Bull Racing

Jerry Andre / Motorsport Images

Pria asal Inggris itu ingin melihat adanya semacam sistem kuat yang harus mendukung kinerja Race Director alias penanggung jawab balapan, di Formula 1.

Usulan ini dilontarkan Horner setelah simpati melihat posisi Michael Masi sebagai Race Director F1 yang makin terdesak setelah keputusan kontroversial yang dibuatnya pada balapan terakhir Kejuaraan Dunia Formula 1 2021, GP Abu Dhabi.

Pada lomba yang berlangsung di Sirkuit Yas Marina, 12 Desember lalu, tersebut, Masi diduga menyalahi prosedur Safety Car hanya beberapa lap menjelang lomba usai.

Keputusan tersebut membuat Max Verstappen (Red Bull Racing) mampu memenangi lomba setelah dengan mudah melewati pesaing terberatnya Lewis Hamilton (Merceedes-AMG Petronas F1) yang sudah kehabisan ban, pada lap terakhir.

Banyaknya masukan dan tekanan, terutama dari Mercedes dan penggemar, membuat Federation Internationale de l'Automobile (FIA) selaku regulator F1 melakukan penyelidikan.

Hasil penyelidikan tersebut akan diumumkan pada 18 Maret atau dua hari sebelum F1 musim 2022 dimulai dengan digelarnya Grand Prix Bahrain (20 Maret).

Michael Masi, Race Director F1 FIA.

Michael Masi, Race Director F1 FIA.

Foto oleh: Erik Junius

Kendati cenderung membela Masi, Horner menyebut Race Director F1 perlu bantuan dan sumber-sumber yang lebih banyak dalam menjalankan tugasnya.

Horner juga mengusulkan buku aturan yang lebih sederhana setelah melihat banyaknya keputusan kontroversial nan membingungkan yang terjadi sepanjang F1 2021. Salah satunya lomba GP Belgia yang hanya berlangsung dua lap karena cuaca ekstrem.

“Presiden FIA yang baru (Muhammed Ben Sulayem) sudah fokus pada masalah ini. Saya kira harus ada arahan besar untuk memastikan Race Director mendapatkan dukungan yang lebih baik,” tutur Horner seperti dikutip Sky Sport.

“Peralatan yang kami (tim) miliki jauh lebih maju daripada Masi dan timnya. Jadi, saya pikir ada banyak fokus pada itu selama musim dingin.

“Saya kira Anda akan melihat peran (Masi) itu nantinya akan mendapat dukungan yang lebih baik, yang diharapkan akan memungkinkan keputusan menjadi lebih mudah dan lebih cepat.

“Tetapi saya pikir kita semua juga perlu melihat peraturan dan menyederhanakan beberapa di antaranya.”    

Baca Juga:

Di sisi lain Christian Horner mengakui selebrasi timnya atas gelar yang direbut Max Verstappen tidak terpengaruh dengan adanya keputusan kontroversial Masi di Abu Dhabi.

Meskipun begitu, kini fokus mereka hanyalah menghadapi F1 2022 yang bakal dipenuhi regulasi teknis baru. Red Bull pun tengah mempersiapkan diri untuk peluncuran sasis terbaru mereka, RB18, pada Rabu (9/2/2022) nanti.

“Mereka yang masih membicarakan (kontroversi) GP Abu Dhabi hanyalah kalian para jurnalis,” kata Horner seraya tersenyum.

“Kami sendiri sangat menikmati pesta kesuksesan dan kini fokus ke musim 2022. F1 2021 tinggal sejarah, namun kini kami antusias menghadapi musim balap 2022,” ucap pria yang menjadi Prinsipal Red Bull sejak Januari 2005, hanya beberapa bulan setelah tim itu didirikan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Haas Percaya FIA Bisa Tuntaskan Kontroversi F1 GP Abu Dhabi
Artikel berikutnya Bos Ferrari Sebut Mobil Baru Butuh Driving Style Berbeda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia