Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Renault Komitmen Penuh di Formula 1

Renault lewat Kepala Eksekutif (CEO) Luca de Meo menegaskan komitmennya di Formula 1 lewat merek Alpine.

Fernando Alonso, Renault F1 Team with Luca de Meo, Groupe Renault Chief Executive Officer

Foto oleh: Renault Sport

Renault memilih untuk mengganti nama tim pabrikan mereka di F1 dengan Alpine mulai Kejuaraan Dunia Formula 1 2021 sebagai bagian dari perluasan merek-merek grup dan perusahaan-perusahaan mobil di bawah naungan mereka.

Alpine F1 Team akan menandai debut mereka di Formula 1 dengan turun di Grand Prix Bahrain pada akhir pekan ini (26-28/3/2021) dengan pembalap Fernando Alonso dan Esteban Ocon.

Perubahan merek menjadi perubahan besar terakhir tim yang berbasis di Enstone, Inggris, itu setelah Renault sebagai tim pabrikan keluar-masuk F1 dalam beberapa tahun terakhir.

Kini, Alpine menjadi satu-satunya tim F1 yang masih memakai power unit dari Renault setelah Tim McLaren memilih kembali menggunakan Mercedes setelah F1 2020 lalu berakhir.

Kendati begitu, De Meo – yang ditunjuk sebagai CEO Renault Group pada Juli 2020 lalu – melihat F1 masih sebagai bagian terpenting untuk mengembangkan citra dan reputasi mereka di masa depan.

Fernando Alonso menggeber Alpine A521 dalam tes pramusim F1 2021 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, beberapa waktu lalu.

Fernando Alonso menggeber Alpine A521 dalam tes pramusim F1 2021 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, beberapa waktu lalu.

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

“Karena komitmen Renault itulah, meskipun keluar-masuk, namun kami selalu di F1 selama 44 tahun terakhir. Baik itu sebagai produsen mesin atau membuat mesin dan sasis,” tutur De Meo di depan sejumlah media pilihan, termasuk Autosport/Motorsport.com.

“Saya pencinta mobil. Jadi, saat dipercaya memimpin Renault, saya berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan menghentikan sejarah Renault selama 44 tahun di F1.

“Jadi, selama saya di sini, mereka yang bekerja untuk tim F1 kami tidak perlu khawatir. Mereka hanya perlu bekerja agar F1 menjadi bisnis yang menguntungkan. Caranya? Tentu saja memenangi banyak lomba dan lain-lain, untuk membuat citra Renault selalu bagus.”

De Meo juga menjelaskan bila Renault lewat Alpine akan selamanya turun di F1 bukan tanpa alasan dan target. Formula 1 kini bakal menjadi tulang punggung Alpine terkait rencana masa depan mereka.

Baca Juga:

Alpine memang ingin memproduksi mobil tenaga listrik dengan performa luar biasa. De Meo menggambarkan, mobil listrik versi Alpine nanti merupakan perpaduan antara ‘Ferrari mini’ dan ‘Tesla mini’.

Lebih jauh Luca de Meo mengungkapkan ingin F1 menjadi bagian signifikan dari merek Alpine seperti yang sudah dilakukan Ferrari. Kendati, Alpine lebih cenderung mendorong teknologi mobil listrik untuk target masa depannya.

“Di Ferrari, Gestione Sportiva (divisi balap) berdiri sendiri, terpisah dengan Ferrari sebagai produsen mobil. Demikian pula di Alpine,” kata Luca de Meo.

“Dengan kerendahan hati saya harus katakan, mobil Alpine nanti merupakan gabungan antara Ferrari mini dan Tesla mini karena kami akan menawarkan mobil listrik berperforma tinggi kepada konsumen.

“Kami akan mencoba untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar baru kepada pelanggan dengan jaringan, layanan bagus, dan lain-lain. F1 menjadi tempat yang sangat baik untuk bereksperimen.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Verstappen Anggap Red Bull Belum Setara Mercedes
Artikel berikutnya Perez: Verstappen Tantangan Sekaligus Motivasi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia