Resmi: VR46 Pertahankan Marco Bezzecchi pada MotoGP 2023

Bezz — sapaan akrabnya — merupakan lima dari empat rookie yang promosi ke kelas premier tahun ini. Tak diduga, pembalap muda Italia itu mampu melampaui pencapaian rival-rivalnya sesama debutan dengan performa sangat impresif.

Baru tiga kali mencatatkan DNF, bahkan terhitung reguler mendulang poin pada setiap akhir pekan balapan. Lebih dari itu, Bezzecchi sudah mengoleksi satu podium, saat berhasil finis kedua di Grand Prix Belanda lalu.

Mengumpulkan perolehan 68 poin, Bezzecchi jelas adalah kandidat kuat untuk gelar Rookie of The Year. Ditambah, salah satu anggota VR46 Riders Academy ini berpotensi menggusur Joan Mir dari peringkat ke-13 klasemen.

“Ya, saya sangat gembira untuk bertahan satu tahun lagi bersama tim ini, karena semua orang di dalamnya sangat istimewa. Saya punya hubungan sangat baik dengan mereka semua,” ucap Bezzecchi kepada MotoGP.com.

“Dan juga tetap mengendarai Ducati adalah hal yang fantastis. Motornya luar biasa. Staf dari Ducati  juga luar biasa.

“Saya ingin berterima kasih kepada akademi, tim dan tentu saja Vale (Rossi). Saya akan memberikan mereka kepuasan (pada hasil balapan).”

Berbicara mengenai tahun debutnya di MotoGP, Bezzecchi tidak mengira bakal dapat langsung tampil kencang. Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa barisan rookie terkadang kesulitan untuk menemukan kecepatan.

Sebut saja Remy Gardner. Datang berbekal status juara dunia Moto2 2021, pembalap Australia itu harus berjuang keras dalam menaklukkan KTM RC16. Situasi serupa dialami rekan setimnya, Raul Fernandez.

Tak berbeda jauh pula dijalani Darryn Binder. Namun, masih bisa dimaklumi. Pemuda asal Afrika Selatan itu melompat langsung dari kategori Moto3 ke MotoGP, tanpa merasakan pengalaman lebih dengan kelas Moto2.

Kembali ke soal Bezzecchi. Pengguna nomor #72 ini mengungkapkan, rahasia di balik kinerja mengesankannya lantaran dirinya terus belajar setahap demi setahap sejak awal musim baru bergulir.

“Sekarang kami masih harus bekerja keras untuk terus melanjutkan seperti ini, dan mungkin untuk mencoba agar (performa) dapat lebih baik,” ujarnya.

Satu hal yang memudahkan transisi Bezzecchi dari Moto2 ke MotoGP adalah karena dia sudah mengenal seluruh anggota VR46 dengan baik. Itulah mengapa, adaptasi yang diperlukannya hanya fokus kepada motornya.

“Kami punya grup yang hebat. Itu yang saya cari ketika mencari sebuah tim. Saya menyukai atmosfer di dalam garasi. Ini membuat saya sangat rileks saat menghadapi balapan. Bagi saya, ini sangat penting,” tutur Bezz.

Lantas, apa target pada musim depan? “Untuk tahun ini, hanya terus melanjutkan seperti ini. Untuk meningkat dan belajar sebanyak mungkin yang kami bisa dalam setiap balapan serta tes.

“Untuk tahun depan, mencoba lebih kompetitif. Juga berjuang demi posisi terbaik.”

Mooney VR46 Racing Team belum mengumumkan nasib Luca Marini. Tetapi diyakini, adik tiri Valentino Rossi itu kemungkinan besar dipertahankan sebagai tandem Bezzecchi.

Sembari menunggu konfirmasi dari skuad, dua tim lainnya juga belum memfinalisasi susunan pembalapnya, yakni LCR Honda dan GasGas Factory Racing Team