Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rossi: Saya Selalu Berterima Kasih kepada Yamaha

Valentino Rossi tak pernah melupakan kebaikan Yamaha yang masih menerimanya pada 2013 usai mengalami momen sulit di Ducati pada 2011 dan 2012.

Valentino Rossi and Lin Jarvis at Yamaha Factory Racing farewell event

Foto oleh: Yamaha MotoGP

MotoGP 2020 tak meninggalkan kenangan manis bagi Rossi, meski ia meraih podium ke-199 di kelas premier di Grand Prix Andalusia.

Namun, sepanjang musim lalu, Rossi memiliki momen sulit saat memiliki masalah teknis, tiga insiden beruntun, dan puncaknya dinyatakan positif Covid-19.

Hal tersebut, membuat peraih sembilan gelar di semua kelas itu harus puas mengakhiri musim di urutan ke-15 dan hanya mampu mengoleksi 66 poin.

Tetapi, Valentino Rossi masih melihat sisi positif dari musim lalu. Itu akan dijadikannya sebagai motivasi untuk menghadapi MotoGP 2021.

“Ada beberapa momen manis, termasuk balapan di Misano. Pada balapan pertama, saya memang dikalahkan Joan Mir, padahal saya hampir naik podium dan memiliki balapan bagus,” kata Rossi.

“Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia, naik podium 1-2, begitu juga dengan Luca Marini dan Marco Bezzecci di Moto2. Itu merupakan hari terindah bagi akademi.”

Baca Juga:

Tahun lalu, menjadi perjalanan terakhir Rossi bersama tim pabrikan Yamaha. Mulai 2021, pria 41 tahun itu akan melanjutkan petualangannya di MotoGP bersama Petronas SRT.

Momen 15 tahun bersama Yamaha memberikan banyak kenangan manis bagi Rossi, termasuk menerima kembali dirinya pada 2013.

“Ada banyak momen indah. Misal, di awal kerja sama kami, ketika saya membawa tim ke Yamaha dan Jeremy Burges bekerja sama dengan Furusawa.” ucap Rossi.

“Tapi yang paling sering terlintas di benak saya adalah saat saya berbicara dengan Lin Jarvis dan dia memberi tahu saya bahwa mereka memberikan kesempatan lagi untuk kembali ke Yamaha pada akhir 2012.

“Saya akan selalu berterima kasih kepada Lin dan semua orang di Yamaha, karena saya berada di momen sulit pada saat itu. Saya mungkin akan pensiun jika tak kembali ke Yamaha.”

Selama dua musim bersama Ducati, Valentino Rossi hanya mampu meraih tiga podium. Ketika kembali mengendarai YZR-M1, The Doctor berhasil meraih kemenangan di Assen.

Namun, sejak 2013, Rossi selalu gagal meraih gelar juara dunia. Peluang terbesar didapatkannya pada 2015, tapi sayang, ia kalah dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo, dengan jarak lima poin.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya MotoGP 2020: Tahun Kebangkitan Tim-tim Satelit
Artikel berikutnya Marc Marquez Rayakan Tahun Baru dengan Cara Unik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia