Rossi dan Marquez Serupa tapi Tak Sama
Valentino Rossi dan Marc Marquez menjadi musuh bebuyutan sejak enam tahun silam. Namun, sesungguhnya kedua pembalap MotoGP tersebut memiliki karakter serupa tapi tak sama.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Marquez dan Rossi menjadi kiblat dalam MotoGP dalam dua dasawarsa terakhir. Relasi keduanya cukup baik, bahkan ketika pembalap Repsol Honda tersebut terjun ke level premier dan merebut takhta seniornya tersebut pada 2013.
Namun, hubungan pertemanan itu rusak seiring dengan perjalanan waktu dan meledak dalam konferensi pers di GP Malaysia 2015.
Kala itu, The Doctor menuding Marquez terlibat konspirasi untuk mengantar Jorge Lorenzo, yang notabene adalah rekan setimnya di Yamaha, ke tangga juara dunia.
Sebelumnya, di trek tepatnya tikungan ke-13 Sirkuit Sepang, pembalap 27 tahun itu nekat ingin menyalip Rossi tapi berakhir dengan senggolan. Yang mengejutkan, juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut malah menendang kompatriot Lorenzo itu sehingga terbanting dan gagal menuntaskan lomba.
Sejak saat itu, mereka selalu panas terutama ketika bertemu di lintasan. Dalam wawancara dengan Corriere della Sera beberapa hari lalu, rider 41 tahun tersebut kembali menegaskan tak mungkin memaafkan Marquez meskipun insiden tersebut lama berlalu.
Dalam dokumenter Route 46-Route 93, produksi DAZN, bos tim Yamaha, Lin Jarvis, dan mantan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, mengutarakan pandangannya terhadap rivalitas Rossi-Marquez.
“Mereka berdua selalu ingin menghancurkan para pesaingnya. Saya melihat hal itu dalam diri Valentino di awal kariernya, ketika dia sudah jadi juara. Dia akan melakukan apa pun untuk menang,” Jarvis mengungkapkan.
“Sama halnya dengan Marc. Di atas motor, mereka berdua adalah pembunuh. Sebuah persaingan besar di trek, tapi ada juga momen yang tidak menyenangkan.Kerusakan adalah deskripsi yang pas.”
Dovizioso hidup di antara kerasnya persaingan Rossi-Marquez selama bertahun-tahun. Ia menyoroti bahwa kedua pembalap pada dasarnya sama saja, meski jelas ada perbedaan satu sama lain.
“Mereka sangat-sangat berbeda, tapi pada dasarnya punya karakteristik sangat-sangat mirip. Determinasi, apa yang mereka ingin lakukan untuk mendapat hasil bagus, level keegoisan. Saya tidak mengatakan ini dalam arti negatif,” ujarnya.
“Yang saya maksud adalah determinasi mereka untuk mencapai target. Itu karakter yang mesti Anda miliki untuk meraih hasil tertentu, saya kira. Tapi dalam hal pendekatan dan tingkah laku, mereka jauh berbeda.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments