Rossi penasaran melihat performa Yamaha

Masih teringat jelas bagaimana The Doctor terseok pada gelaran MotoGP Spanyol musim 2017. Tampak begitu kesulitan, sampai-sampai tak mampu memberikan perlawanan ketika dilewati para rival, yang mana ia akhirnya harus puas finis ke-10.

Kondisi tidak jauh berbeda lalu terjadi pada 2018. Kali ini, Rossi finis kelima. Namun, itu pun lantaran tiga pembalap (Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso dan Dani Pedrosa) terlibat insiden serta terjatuh bersamaan.

Terlepas hal tersebut, tak dipungkiri pula bahwa sang Italiano memiliki catatan rekor bagus di Jerez. Tujuh kemenangan kelas premier sudah dikoleksinya (2001, 2002, 2003, 2005, 2007, 2009 dan 2016). Ditambah dua podium kedua (2008, 2014) dan tiga kali finis ketiga (2000, 2010 dan 2015).

“Saya suka balapan di Eropa karena trek-treknya fantastis, dan saya sangat mengenalnya,” tukas Rossi.

“Kami mulai di Jerez, merupakan trek yang sulit bagi Yamaha dalam dua tahun terakhir, tetapi kami tampil baik di dua balapan terakhir. Jadi, akan sangat menarik untuk melihat apakah kami bisa kuat di sana.

“Kami memiliki sedikit jeda istirahat dan jadwal yang sangat padat dimulai sekarang sampai balapan di Sachsenring.”

Pembalap berusia 40 tahun itu menyambangi Jerez dengan bekal peringkat kedua klasemen sementara. Ia terpaut sangat tipis, yakni tiga poin dari Dovizioso, serta unggul dua poin saja atas Alex Rins.

Torehan apik pada Minggu (5/5) tak hanya menambah pundi-pundi poin Rossi, namun ia juga berpeluang besar menggusur kompatriot DesmoDovi. Tidak ketinggalan pula, membubuhkan hat-trick podium.

“Kami dalam kondisi bagus, kuat dan kami bekerja bekerja dengan baik. Sepertinya motor meningkat banyak. Yang pasti, ada beberapa area yang perlu kami perbaiki. Kami membutuhkan waktu untuk itu, tetapi kami bisa kompetitif,” tandas The Doctor.

10