Rossi: Sulit bagi Saya Balapan di MotoGP Musim Depan
Keputusan Valentino Rossi terkait kariernya sebagai pembalap MotoGP jadi teka-teki yang jawabannya dinantikan penggemarnya musim panas ini. Rider Petronas SRT tersebut mengirim kode pensiun.
Foto oleh: Dorna Sports
Kondisi fisik The Doctor tak bisa berbohong. Seiring dengan pertambahan usia, ia mengalami penurunan kinerja.
Meski disuplai Yamaha YZR-M1 yang identik dengan milik Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, Rossi malah mengalami titik terendah dalam kariernya. Pembalap 42 tahun tersebut berada di papan bawah, tepatnya peringkat ke-19 dan baru mengumpulkan 17 poin. Finis dalam 10 besar seolah jadi kemewahan baginya.
Spekulasi pun timbul terkait masa depannya. Banyak yang menduga dia akan gantung helm, tapi tak sedikit yang melihat secercah harapan menonton Rossi balapan dengan timnya sendiri, VR46.
Tim tersebut bergandengan tangan dengan Aramco dan Ducati mulai MotoGP 2022 hingga 2025. Rossi pernah menunggangi Desmosedici pada musim 2011-2012, meski hasilnya mengecewakan.
Juara dunia MotoGP tujuh kali itu hanya bertengger di peringkat keenam dan ketujuh klasemen sehingga ia memutuskan kembali ke pelukan Yamaha. Ya, walaupun tetap tidak bisa mengulang prestasinya sebagai pemimpin klasemen.
Beberapa waktu lalu, Pangeran Abdulaziz bin Abdullah Al Saud, bos Tanal Entertainment yang membawahkan Aramco, memberi lampu hijau kepada Rossi. Pria Tavullia itu dapat menduduki posisi sebagai pembalap bersama adiknya, Luca Marini.
“Akan fantastis bagi saya kalau Valentino dapat berkompetisi beberapa tahun ke depan sebagai pembalap Aramco Racing Team VR46 dengan saudaranya, Luca Marini,” tuturnya dalam rilis.
Meski tawaran itu tampak menggoda, Rossi sepertinya akan menolak dan memberikan kursi kepada para pembalap muda. Berdasarkan rencana awal, sepertinya Luca Marini akan ditandemkan dengan Marco Bezzecchi, yang kini sedang tampil gemilang di Moto2.
“Saya sudah bicara dengannya beberapa kali dan dia ingin saya balapan. Tapi sepertinya, akan sangat, sangat sulit bagi saya melakukannya. Bukan karena berada dalam tim sendiri atau bersama Ducati, tapi (sulit) bagi saya balapan tahun depan,” katanya dalam konferensi pers jelang MotoGP Belanda di Sirkuit Assen.
Kemungkinan Rossi akan menikmati perannya sebagai prinsipal tim sepenuhnya. Selain itu, peran sebagai duta pabrikan garpu tala yang diemban sejak 2004, bisa jadi pekerjaan sampingan. Tak bisa dipungkiri, pemilik nomor 46 merupakan ambassador terbaik Yamaha, meski kariernya meredup.
“Saya tidak tahu apakah akan lanjut jadi duta. Bagi saya, Yamaha selalu di hati,” ia menandaskan.
Ketika ditanya alasan bekerja sama dengan Ducati, bukannya Yamaha, Rossi menjawab, “Ini lebih pada berbagi dengan Ducati, terutama dari sudut pandang Italia.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments