Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Valentino Rossi Ungkap Penyebab Yamaha Lemah di Trek Basah

Sistem elektronik yang belum sepenuhnya menyatu dengan motor MotoGP Yamaha diduga membuat mereka tidak kompetitif di lintasan basah selama ini.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Jika diminta menyebut dua problem utama Yamaha di Kejuaraan Dunia MotoGP saat ini, para pembalap hampir pasti akan menjawab sama: kecepatan di lintasan lurus dan lemah di trek basah.

Top speed sudah menjadi masalah di Yamaha YZR-M1 sejak lama. Penyebab utamanya adalah kurangnya power yang disebabkan karakter dan desain mesin empat silinder segaris (4-inline) mereka.

Masalah lalu bertambah karena Yamaha semakin terlihat kedodoran ketika Fabio Quartararo dan kawan-kawan menghadapi lintasan basah.

Juara dunia MotoGP Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, 
pun terlihat kesulitan di atas Yamaha YZR-M1 saat melibas lintasan basah di GP Emilia Romagna lalu.

Juara dunia MotoGP Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, pun terlihat kesulitan di atas Yamaha YZR-M1 saat melibas lintasan basah di GP Emilia Romagna lalu.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Hal sebaliknya dialami para pembalap Ducati. Para pembalap yang mengendarai Ducati Desmosedici GP sudah lumrah mencatat top speed fantastis di trek lurus.

Di sisi lain, Jack Miller, Francesco Bagnaia, Johann Zarco, hingga Jorge Martin terlihat mampu mengeluarkan seluruh kemampuan motor saat melibas lintasan basah.

Saat Miller ditanya apa yang menjadi kekuatan Ducati saat melibas Sirkuit Misano di GP Emilia Romagna, akhir pekan lalu, pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo itu menyebut mechanical grip menjadi senjata utama Desmosedici GP saat cuaca tidak bersahabat.

Pertanyaanya, apakah grip mekanis juga menjadi penyebab Yamaha YZR-M1 kewalahan melibas lintasan becek? Legenda MotoGP Valentino Rossi justru melihatnya berbeda.

Pembalap skuad satelit Petronas Yamaha SRT itu menyebut sistem elektronik standar yang wajib dipakai seluruh tim pabrkan di kelas MotoGP sejak 2016, menjadi penyebabnya.

Sistem elektronik standar yang dipasok Magneti Marelli itulah yang membuat handling Yamaha, utamanya di lintasan basah, menjadi titik lemah M1.

“Selama dulu kami memakai sistem elektronik dari Yamaha, motor kami sungguh fantastis,” tutur juara dunia MotoGP tujuh kali tersebut, mengenang era sebelum 2016.

Rossi bergabung ke Yamaha pada 2004 dan langsung menjadi juara dunia MotoGP. Ia lantas kembali merebut trofi pada 2005, 2008, dan 2009, untuk kemudian pergi ke Ducati pada akhir 2010.

Dua tahun terpuruk di pabrikan asal negaranya, Italia, Rossi kembali ke Yamaha pada 2013. Peraih 89 kemenangan, 199 podium, dan 55 pole di MotoGP itu pun tetap menggeber Yamaha YZR-M1 sampai pensiun pada akhir musim ini.

Baca Juga:

“Yamaha YZR-M1 adalah proyek para teknisi Jepang. Semua insinyurnya berasal dari sana. Tetapi kami selalu bermasalah untuk mengeluarkan semua potensi sistem elektronik dari Magneti (Marelli),” kata pembalap 42 tahun itu.

“Pabrikan lain mengatasi masalah ini dengan cara berbeda. Mungkin seperti yang dilakukan tim-tim Formula 1. Mereka menarik banyak teknisi dan ahli dari Eropa, utamanya asal Italia.

“Di Yamaha, pada dasarnya para teknisi masih orang-orang yang sama (asal Jepang) yang masih bekerja seperti sebelum-sebelumnya,” tutur Valentino Rossi.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Lin Jarvis Lihat Persamaan Fabio Quartararo-Valentino Rossi
Artikel berikutnya Aleix Espargaro Bisa Patahkan Rekor Colin Edwards di MotoGP Algarve

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia