Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sainz Ingin Bertarung dengan Alonso di F1 2022

Formula 1 memasuki era baru pada musim depan. Ketika kondisi tim hampir setara, Carlos Sainz bermimpi bisa berebut gelar juara dunia F1.

Fernando Alonso, Alpine A521, Carlos Sainz Jr., Ferrari SF21

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Anggaran yang diperketat dan mobil baru sesuai ketentuan musim 2022 bakal membuat persaingan lebih ketat. Sepertinya, semua tim memulai dari titik yang sama. Masing-masing tak tahu seperti apa kekuatan lawan di awal musim.

Ferrari yang mengabaikan pengembangan SF21, demi menyiapkan mobil terbaru yang kompetitif, siap bersaing di baris depan. Carlos Sainz pastinya dengan senang hati membantu timnya.

Sainz mengukir rekor negatif sebagai pembalap dengan poin terbanyak yang tidak pernah menang. Selama tujuh musim, ia start 140 kali dan meraup 536,5 poin.

Dengan kontrak yang baru habis pada akhir 2022, pilot Spanyol itu bertekad menghapus rekor buruk musim depan. Ia pun mematok target yang terkesan muluk, juara dunia. Sainz ingin Ferrari mendukung penuh misinya karena mobil terbaru dirasa belum maksimal.

“Saya ingin merasakan bagaimana bertarung untuk kemenangan pertama, rasanya dengan Ferrari, saya bisa ada di puncak,” ujarnya dalam acara karting Natal yang diselenggarakan Estrella Galicia 0.0.

Baca Juga:

“Posisi yang diminta, duel kemenangan perdana. Tidak ada yang tahu jika kami akan mencapainya. Saya hanya meminta mobil yang kencang, melesat seperti roket ke posisi atas dan sisanya biar saya melakukan.

“Saya beradaptasi dengan baik terhadap mobil apa pun. Saya telah menguji mobil 2022, sensasinya berbeda ketika mengemudi. Itu akan sulit, sangat berbeda, kurang nyaman ketika berbelok di tikungan, contohnya.”

Menariknya, alih-alih mengincar para jawara era baru seperti Lewis Hamilton dan Max Verstappen, sasarannya adalah pembalap Alpine, Fernando Alonso.

“Semua tim punya kans musim depan untuk melompat dalam pertarungan. Yang terbaik akan lanjut. Saya tidak keberatan memperebutkan juara dunia dengan Alonso. Saya tidak tahu tujuan Alpine. Makin banyak pembalap yang berduel maka lebih bagus,” putra pereli Carlos Sainz menuturkan.

Pada musim debut bersama si Kuda Jingkrak, pembalap 27 tahun mampu mengalahkan Charles Leclerc. Sainz mengakhiri musim pada posisi kelima atau unggul dua dari rekan setimnya itu.

“Ferrari tak peduli siapa pembalap yang finis terdepan, Leclerc atau saya. Yang paling penting adalah ada dua pembalap yang setara di sana. Di Ferrari tidak ada pembalap pemimpin, sudah diperlihatkan pada akhir musim,” ujarnya.

Ia pun berada di posisi keempat pembalap terbaik versi para pemimpin tim F1 yang diselenggarakan Autosport. Di depannya hanya ada Verstappen, Hamilton dan Lando Norris.

“Menjadi yang pertama dari semua adalah simbolis. Simbol bagus yang pada akhirnya bisa saya bawa. Sebuah kenyataan bagus ketika mengetahui Anda berada di urutan keempat dalam pilihan bos tim. Saya tidak tahu seberapa serius mereka menganggapnya, tapi saya senang dipertimbangkan,” ia mengungkapkan.

Carlos Sainz, dalam sebuah acara di Madrid

Carlos Sainz, dalam sebuah acara di Madrid

Sainz membuat Ferrari terkesan musim ini sehingga kemungkinan besar segera mendapat kontrak baru.

“Kami harus duduk bersama dan bicara dengan tenang, menempatkan semua opsi di meja dan lihat yang mana paling menarik untuk masa depan saya dan Ferrari. Saya sangat senang di sini. Ini adalah awal ideal. Kedua belah pihak sepertinya gembira dan kami seharusnya sepakat,” ia menuturkan.

Sainz menutup musim 2021 dengan finis P3 di F1 GP Abu Dhabi. Ia pun mendapat pertanyaan bagaimana situasi di ruang tunggu podium setelah Max Verstappen dan Lewis Hamilton terlibat duel panas.

“Saya tidak bisa mengatakan detailnya. Ini adalah lingkungan privat di mana hanya sedikit dari kita yang bisa mengakses. Ada beberapa pembicaraan antara satu sama lain. Masing-masing sendirian dan saya tidak terlibat. Yang jelas, kata ‘pencurian’ tidak pernah terlontar,” ucapnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Nyck de Vries Masih Berusaha Dapatkan Kursi F1
Artikel berikutnya Mark Webber Dukung Oscar Piastri Tembus F1

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia