Sainz Klarifikasi Omongannya soal Target Juara

Di mata publik, target jangka panjang itu terasa ambisius. Banyak faktor yang membuat mereka sangsi, seperti kontrak Sainz, performa Ferrari musim sebelumnya serta berbagai perubahan di F1.

Pembalap Spanyol tersebut dikontrak dua tahun untuk menggantikan Sebastian Vettel yang makin kehilangan sentuhannya. Jumat (12/3/2021), ia berdebut di atas Ferrari SF21 bergantian dengan rekan setimnya, Charles Leclerc.

Mantan pembalap McLaren tersebut memanfaatkan sesi sebelum tes, untuk menjelaskan maksud komentarnya dalam perkenalan line-up Ferrari. Ia menekankan ada misintepretasi.

“Charles bertanya kepada saya, ‘Anda berharap ada di mana dalam lima tahun ke depan?’,” Sainz menjelaskan.

“Tentu saja, jawaban jujur saya adalah, apa yang saya inginkan? Saya ingin menjadi juara dunia, itu jawaban biasa para pembalap Formula 1 kalau Anda bertanya.

“Saya kira itu disalahartikan bahwa ‘Saya ingin jadi juara dunia dalam lima tahun’, di mana kesalahan umum kadang dilakukan media atau orang lakukan ketika menafsirkan pesan dan mengubah sedikit jawaban saya dari pertanyaan itu,” ia mengungkapkan.

“Saya harap saya dapat menjadi juara dunia dalam lima tahun, tapi saya tahu itu akan menjadi tugas yang sangat sulit. Ada banyak kompetisi di Formula 1 sekarang.”

Sainz mengaitkan kesuksesan McLaren selama dua tahun tidak menjamin stabilitas, sesuatu yang tak dimiliki dengan tim sebelumnya.

Ferrari mencoba membangun proyek jangka panjang di Maranello setelah terjungkal ke level terburuk selama empat dekade pada tahun lalu.

“Saya menunggu untuk mencoba dan membangun stabilitas di sini di Ferrari. Dua bulan awal, sangat bagus, di mana saya menemukan stabilitas. Saya melihat tim menyambutnya dengan cara bagus. Saya merasa sangat nyaman. Mari kita lihat bagaimana itu, tapi saya menantikannya,” Sainz menuturkan.