Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Sainz memahami situasi Mick Schumacher

Sama-sama membawa nama besar di dunia motorsport, pembalap Formula 1, Carlos Sainz Jr., memahami situasi sulit yang dialami Mick Schumacher di Formula 2.

Mick Schumacher, Alfa Romeo Racing

Mick Schumacher, Alfa Romeo Racing

Jerry Andre / Motorsport Images

Sebagai putra dari tujuh kali juara dunia Formula 1, Michael Schumacher, Mick selalu menarik perhatian dari banyak orang dan media, terutama saat ia melakoni tes F1 perdananya bersama Ferrari pada awal bulan lalu.

Pembalap Jerman berusia 20 tahun itu saat ini sedang berkompetisi di Formula 2, ajang pendukung Formula 1.

Baca Juga:

Sainz, yang merupakan putra dari kampiun WRC, Carlos Sainz Sr., juga mengaku pernah kesulitan karena membawa nama pembalap terkenal.

Ditanya apakah hal tersebut membawa tekanan buat dirinya, Sainz berkata, "Cukup besar, terutama ketika saya masih kecil dan saat mengikuti balap go-kart.

"Saya merasa ada banyak orang yang memantau progres saya, dan banyak pembalap lain yang fokus pada saya karena saya adalah seorang putra [dari tujuh kali juara dunia WRC].

"Saya pikir dia [Schumacher] mendapat banyak perhatian dari media usai tes jadi saya memahami situasinya. Namun, perhatian dari media terkadang bukan berarti hal yang buruk. Jadi saya pikir dia akan baik-baik saja."

Sebelumnya, Schumacher pernah mengatakan dirinya tidak merasa tertekan ketika ada yang membuat perbandingan dengan ayahnya.

Mengalami hal yang serupa, Sainz sendiri juga akhirnya merasa terbiasa dan justru ia manfaatkan sebagai motivasi untuk menjadi pembalap yang lebih baik.

"Terkadang anak-anak lain bisa sedikit nakal, dan tampaknya ada salah satu dari mereka yang sangat ingin mengalahkan saya karena saya adalah putra dari Carlos Sainz," imbuh Sainz.

"Ketika saya masih kecil, itu adalah sesuat yang tidak saya sukai. Ayah saya bilang kepada saya bahwa saya harus berani menggigit, karena jika tidak maka saya yang akan tergigit.

"Sejak itu saya semakin dihormati karena saya berani untuk sedikit lebih agresif. Jadi mungkin sebelum-sebelumnya saya bersikap terlalu baik kepada orang lain, atau terlalu ramah dengan orang lain, dan berusaha mendapat persetujuan dari mereka."

Mick Schumacher, Ferrari

Mick Schumacher, Ferrari

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Joe Portlock / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari

Mick Schumacher, Ferrari

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Mick Schumacher, Ferrari SF90

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari

Mick Schumacher, Ferrari

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Mick Schumacher, Ferrari

Mick Schumacher, Ferrari

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Zandvoort gantikan Barcelona di F1 2020?
Artikel berikutnya Ricciardo kecewa dengan kesalahan konyolnya

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia