Dakar 2022: Carlos Sainz Ragukan Prospek Audi RS Q e-tron
Nada pesimisme dilontarkan Carlos Sainz. Pereli veteran Spanyol itu rupanya tak yakin akan sepak terjang mobil listrik Audi RS Q e-tron dalam mengarungi Reli Dakar 2022.
Foto oleh: Audi Communications Motorsport
Audi membangun RS Q e-tron untuk menghadapi Reli Dakar, yang mana mobil listrik ini dikembangkan berdasarkan teknologi di Formula E dan DTM.
Dioperasikan dengan tenaga elektrik setiap saat berkat dua unit MGU, Audi RS Q e-tron juga akan menampung mesin turbocharged dua liter untuk mengisi ulang baterai saat menjalani etape berdurasi lama.
Saat kali pertama mengumumkan rencana pembangunan mobil listrik, Audi telah memastikan paket RS Q e-tron kompetitif dengan mesin pembakaran internal. Ini termasuk sistem pemompaan ban, sasis yang lebih besar, roda berukuran buggy serta suspensi yang lebih banyak ketimbang mobil 4x4.
Namun, RS Q e-tron menuai kritikan dari Toyota dan Prodrive/Bahrain Raid Xtreme, berujung pada penolakan promotor ASO terhadap permintaan Audi yang ingin mengubah regulasi kategori T1.
Pemenang tiga kali Dakar, Sainz, pun merasa peraturan itu telah meninggalkan kerugian bagi Audi, terutama ketika memperhitungkan bobot ekstra powertrain listrik dan baterai.
“Apa yang tidak dapat kami abaikan adalah regulasi yang akan memprioritaskan mesin hibrida-listrik ini. Pada akhirnya kami memiliki tenaga yang sama atau lebih kecil dan bobot yang lebih besar,” kata pria berusia 59 tahun itu kepada Motorsport.com.
“Kami akan melihat ini dengan sangat cepat dan sayangnya itu sangat merugikan proyek. Kami harus melihat bagaimana BoP (Balance of Performance). Tetapi untuk saat ini, saya tidak terlalu optimistis.
“Apa yang akan menjadi mobil dengan kekuatan sedikit lebih besar daripada yang lain, dengan suspensi yang sedikit lebih banyak. Pada akhirnya, (kami tidak mendapat) lebih banyak suspensi atau lebih banyak tenaga. Mungkin kurang, karena cara mereka mengukurnya dan dengan (bobot) lebih dari 150 kg.
“Investasi kaliber ini, dengan teknologi baru dan sebagainya, keluar dalam keadaan seperti ini bukanlah hal terbaik untuk dilakukan.”
#200 Team Audi Sport Audi: Stéphane Peterhansel, #202 Team Audi Sport Audi: Carlos Sainz
Photo by: Red Bull Content Pool
Sainz dan Stephane Peterhansel memimpin proyek Audi di Dakar setelah menghabiskan tiga tahun terakhir di tim X-Raid Mini. Kedua pereli ditemani dua kali juara DTM, Mattias Ekstrom, dalam formasi tiga mobil RS Q e-tron.
Pria asal Spanyol itu menegaskan, bahwa targetnya adalah merebut gelar Dakar keempat dengan banyak pabrikan berbeda, usai meraih sukses bersama Volkswagen (2010), Peugeot (2018) serta Mini (2020).
“Setiap tahun saya memperbarui mimpi saya. Itulah yang memberi Anda motivasi untuk terus maju,” tutur ayah dari pembalap F1, Carlos Sainz Jr., tersebut.
“Dan ketika proyek ini diajukan, cukup menarik untuk mencoba menjadi bagian darinya. Dan bagi saya, sebagai seorang veteran, fakta bahwa Audi mengandalkan saya membuat saya sangat bersemangat.
“Dan hari ini impian saya adalah menjadikan mobil ini sebagai mobil pemenang, seperti yang telah saya coba lakukan di masa lalu dengan Mini, Peugeot, dan Volkswagen.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments