Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Schumacher Puas dengan Performa di GP Bahrain

Pembalap Haas, Mick Schumacher, puas dengan performanya karena berhasil menyelesaikan balapan Formula 1 pertamanya di Grand Prix Bahrain.

Mick Schumacher, Haas F1

Foto oleh: Steven Tee / Motorsport Images

Schumacher melakoni debutnya di F1 dengan mulus dan berhasil menyelesaikan balapan dengan baik. Meski gagal meraih poin, tapi pemuda Jerman itu senang dengan kinerjanya di dalam mobil VF-21.

Sebagai debutan dan tak berada di tim terbaik, Schumacher tahu betul konsekuensi yang dihadapinya. Mempelajari banyak hal dan mengenal cara kerja tim, serta kejuaraan menjadi fokus utama putra dari legenda F1, Michael Schumacher.

Kontras dengan rekan setimnya, Nikita Mazepin, juara dunia Formula 2 2020 itu melaju mulus sejak start hingga garis finis. Meski Schumacher tak bisa menghindari selip di lap empat, tapi ia lolos dari semua rintangan.

Mick Schumacher memang menjadi pembalap terakhir yang mencapai garis finis, tetapi dia merasakan sensasi besar di dalam mobil. Untuk itu, ia puas dengan apa yang dilakukannya sepanjang balapan.

“Saya bisa mengatakan 90 persen merasa puas dengan performa saya, 10 persen sisanya cukup mengganggu saya karena ada beberapa kesalahan ketika balapan dimulai kembali setelah safety car dan tergelincir,” katanya seperti dilansir Speedweek.

“Untungnya, mobil tak mengalami masalah besar. Setelah itu, saya mampu untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman.”

Baca Juga:

Mick Schumacher telah menegaskan bahwa dirinya tak ingin memasang target besar pada  musim pertamanya sebagai pembalap Formula 1. Ide itu juga didukung oleh Haas yang mengizinkan setiap pembalapnya untuk menemukan batas mobil.

Schumachar punya kebiasaan meraih kesuksesan di tahun keduanya ketika berada di kategori yang lebih rendah.

“Saya belajar banyak tentang dua kompon ban. Sayang sekali saya tidak bisa mengimbangi kecepatan pembalap lainnya,”ujarnya.

“Saya juga belajar bagaimana berperilaku saat bendera biru dikibarkan. Saya bertemu dengan Nicholas Latifi di trek dan merasakan bagaimana perilaku mobil saya saat berada di belakangnya dan apa yang berubah ketika mendapatkan DRS.

“Jadi, sekarang bisa dikatakan saya lebih berpengalaman usai melakoni balapan pertama dan semoga itu dapat berguna di balapan berikutnya.”

Formula 1 bakal menggelar seri kedua di Sirkuit Imola, Italia, pada 18 April mendatang. Sirkuit yang terbilang baru bagi sebagian besar pembalap ini dapat menghadirkan persaingan menarik seperti yang terjadi tahun lalu.

Mick Schumacher, Haas VF-21.

Mick Schumacher, Haas VF-21.

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Horner Yakin Verstappen Berusaha Maksimal Kalahkan Hamilton
Artikel berikutnya Mohammed ben Sulayem Deklarasikan Diri sebagai Calon Presiden FIA

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia