Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Schumacher Puji Gaya Komunikasi Steiner

Mick Schumacher kini lebih sering berkomunikasi dengan bos Haas F1, Gunther Steiner. Pembalap anyar tersebut senang dengan keterusterangan pria 55 tahun tersebut.

Mick Schumacher, Haas F1 Team

Foto oleh: Andy Hone / Motorsport Images

Putra legenda Formula 1 mulai melakukan beragam persiapan untuk debutnya di Formula 1. Sebagai anggota Akademi Pembalap Ferrari (FDA), ia mendapat akses menguji mobil balap Ferrari edisi 2018 di Fiorano dua pekan lalu.

Ia pun kerap berdiskusi dengan para engineer Haas serta Steiner mengenai perkembangan mobil, strategi, serta target tim.

“Sangat penting bahwa kami berbicara banyak tentang awal musim dan semua bagian jadi satu. Semua persiapan berjalan dengan semestinya. Kami selalu up to date,” ujarnya kepada Sky Sport Jerman.

Schumacher melontarkan pujian atas kepribadian Steiner, serta gaya komunikasi yang cocok dengannya.

“Dia sangat menyenangkan, tapi juga sangat langsung. Ini adalah sesuatu yang sangat positif. Saya yakin bahwa rute paling langsung selalu yang termudah dan kami semua berada di halaman yang sama. Ini merupakan cara yang terbaik untuk kerja,” ia menuturkan.

Ketika beberapa tim, seperti Alpine dan Ferrari mulai menyalakan mesin untuk pertama kali, Haas hanya jadi penonton. Kemungkinan tim Amerika Serikat tersebut baru akan melakukannya saat uji coba pramusim di Bahrain.

Pandemi Covid-19 membuat para engineer Ferrari dan pembalap tak bisa datang ke Inggris karena negara tersebut masih ditutup. Seandainya bisa masuk, mereka harus menjalani isolasi selama 10 hari. Tentu saja, tim Kuda Jingkrak tak mau kehilangan para mekaniknya terlalu lama.

“Berdasarkan tindakan yang diambil akibat virus corona, kru Ferrari harus dikarantina terlebih dulu. Itu tak akan terjadi. Jadi kami akan mulai menyalakan mesin untuk pertama kali sebelum tes musim dingin di Bahrain. Kami sudah merakit semuanya sejauh ini dan kemudian menyalakan mesin di Sirkuit International Bahrain,” kata Steiner.

Baca Juga:

Meski Ferrari sudah menyediakan fasilitas untuk Haas di Maranello, namun demi alasan penghematan, mereka merakit mobil di Banbury, Inggris, karena menggunakan sasis serupa dengan sebelumnya.

“Tak ada yang ideal. Tapi keuntungannya, kami boleh mengadopsi banyak bagian dari mobil 2020, seperti transmisi atau bagian dari kabel harness. Setahun lalu, memulai terlambat akan berisiko,” Steiner menambahkan.

Situasi tersebut juga berdampak kepada Schumacher karena ia mesti mengantri menggunakan simulator Ferrari, yang diprioritaskan untuk Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr.

“Ya, ada beberapa tes yang perlu diselesaikan, tapi simulator sering digunakan pembalap Ferrari. Saya hanya mendapat beberapa hari sisanya,” pemuda 21 tahun itu mengungkapkan.

“Setiap persiapan yang bisa didapatkan sangat bagus untuk saya. Kami harus menunggu sebentar lagi untuk melihat apa yang dikatakan balapan. Saya kira ketika tiga atau empat balapan awal berlalu, kami akan punya pandangan lebih bagus terhadap semua situasinya.

“Kami harus berkembang. Saya juga mungkin akan menjawab pertanyaan dengan lebih baik.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hulkenberg Mungkin Jadi Pembalap Cadangan Aston Martin
Artikel berikutnya Gaji Hamilton Dinilai Terlalu Tinggi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia