Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sergio Perez: Tes Terbatas Berkontribusi pada Adaptasi Lambat

Sergio Perez mengambinghitamkan waktu tes dan latihan yang sedikit sebagai penyebab adaptasi lambat di mobil Red Bull F1.

Sergio Perez, Red Bull Racing RB16B

Foto oleh: Jerry Andre / Motorsport Images

Selama 11 tahun tampil di Formula 1, pembalap Meksiko tersebut mengemudikan mobil bermesin Ferrari dan Mercedes. Baru setelah pindah dari Racing Point ke Red Bull Racing, ia berkenalan dengan mesin Honda.

Perubahan drastis ini yang membuatnya perlu belajar banyak tentang RB16B. Sayangnya, waktu persiapan sangat sedikit. Sesi tes pramusim dipangkas menjadi tiga hari untuk dua pembalap. Latihan bebas Jumat dikurangi dari 90 menit ke 60 menit.

Jadi ia balapan sambil terus menemukan setelan yang cocok. Padahal, mobil tersebut butuh dikemudikan dengan gaya agresif.

Ia telat panas, butuh lima seri untuk podium. Checo naik podium setelah kekacauan di Grand Prix Azerbaijan. Ia mengunci kemenangan kedua dalam kariernya di trek jalan raya Baku.

Setelah itu, finis di urutan ketiga dalam GP Prancis, lalu berturut-turut GP Turki, GP Amerika Serikat dan GP Meksiko. Perez punya peran penting ketika Max Verstappen berebut gelar F1 2021 dengan Lewis Hamilton di GP Abu Dhabi.

Baca Juga:

Ketika melihat lagi perjuangannya pada tahun perdana di Red Bull, ia menyoroti adaptasi yang lamban.

“Kami harus memperhitungkan, fakta bahwa saya datang dari filosofi yang sangat berbeda dengan mobil yang saya kemudikan sepanjang karier. Jadi saya kira dalam aspek tersebut, itu merupakan adaptasi lambat,” ujarnya.

“Tapi ya, ini mobil sangat berbeda, mesin sangat berbeda, jadi banyak hal yang dipelajari dengan tim baru dan pada dasarnya, tanpa tes. Sebelum balapan pertama, saya hanya melakoni uji coba 1,5 hari.

“Namun, sehari penuh digunakan untuk menguji aerodinamika. Jadi saya tidak melakukan apa pun sebelum balapan pertama.

“Jadi ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, tapi secara keseluruhan, saya kira ini adalah musim menjanjikan. Tentu saja, saya berharap lebih, tapi ya, memang begitu.”

Seiring berjalannya waktu, Perez mengakui bahwa ia dan tim tumbuh bersama-sama karena jadi kompak.

“Saya harus terus mendorong. Kami punya hari-hari positif, kami punya beberapa hari negatif. Tapi kami hanya lebih kuat sebagai tim makin lama kami bersama.”

Max Verstappen, Sergio Perez, Red Bull Racing after French GP

Max Verstappen, Sergio Perez, Red Bull Racing after French GP

Foto oleh: FIA Pool

Berkat prestasinya, Perez disodori kontrak baru untuk F1 2022, Agustus lalu. Tak ada perubahan dalam line-up, akan lebih mudah mengarahkan tim.

Untuk musim 2022, F1 memberikan kesempatan tes pramusim enam hari karena ada perubahan drastis dari regulasi teknik.

“Itu akan terdengar aneh, tapi saya kekurangan waktu. Saya kira jumlah tes dibatasi, jumlah latihan dibatas punya dampak karena setiap sirkuit karakternya berbeda,” ia mengungkapkan.

“Jadi ini mobil berbeda yang saya gunakan membuat itu lebih sulit. Saya tidak sendirian di sini. Saya kira kami melihat para pembalap yang lebih bagus lagi kesulitan menguasai mobil mereka.”

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Max Verstappen Selalu Memotivasi Red Bull Racing
Artikel berikutnya Cemas dengan Kalender 2022, F1 Belum Punya Rencana Cadangan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia