Sindrom Kompartemen Kambuh, Espargaro Pertimbangkan Operasi
Aleix Espargaro merasakan sindrom kompartemen di lengan kanan. Ia kemungkinan akan menjalani operasi pada Senin (13/3/2023), setelah menuntaskan tes pramusim MotoGP 2023.
Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team
Gold and Goose / Motorsport Images
Aprilia Racing menyiapkan berbagai program pengujian pada Sabtu dan Minggu ini. Espargaro sebagai andalan dalam pengembangan pastinya punya banyak pekerjaan.
Fokus utama mereka menguji beberapa variabel aerodinamis yang dirancang untuk RS-GP dan membawa banyak sayap. Beragam sayap tentu mempengaruhi perilaku motor dan pembalap dituntut mengandalkan fisiknya. Espargaro merasakan ketidaknyamanan di lengannya kian menjadi.
Pada Sabtu kemarin, hanya empat pembalap yang melakukan lap lebih sedikit dari Aleix (total 60 lap), yang terpaksa mengakhiri harinya lebih awal. Ia berada di urutan ke-12 dan membukukan selisih kurang dari 0,9 detik di belakang rider tercepat Francesco Bagnaia.
"Sore harinya, saya mengalami banyak masalah sindrom kompartemen. Lengan kanan saya terasa meledak. Saya tidak bisa melakukan lebih dari dua lap, jadi saya memutuskan untuk berhenti,” ujarnya.
“Kami mencoba banyak sayap, banyak downforce. Tapi, itu bisa sedikit membebani Anda, tidak terlalu banyak, masih normal. Pada Senin, saya akan pergi ke Klinik Dexeus untuk melakukan tes, dan jika selubungnya sudah menutup lagi saya akan menjalani operasi.
Lebih baik operasi tersebut dilakukan sekarang karena MotoGP 2023 akan diselenggarakan mulai 24-26 Maret. Espargaro sudah menjalani operasi akibat sindrom serupa pada 2010 dan 2021.
"Saya menjalani operasi pada lengan itu dua kali. Yang pertama, pada 2010, pada balapan pertama saat saya menjalani debut di MotoGP (bersama Pramac Racing, di Amerika Serikat). Dan yang kedua, dua tahun lalu, di Mugello,” ia mengungkapkan.
“Jika saya harus melakukannya untuk ketiga kalinya, maka itu adalah akhir dari segalanya, karena dalam lima hari Anda akan pulih.
"Aerodinamika ini membuat motor menjadi sangat fisik, sampai-sampai saya tidak bisa menyelesaikan hari di sore hari. Di Malaysia (pada tes sebulan yang lalu), saya sedikit terbebani, tetapi di sini, saya melakukan putaran tercepat tanpa bisa menginjak gas.”
Hari itu bukanlah hari yang paling menyenangkan bagi pembalap nomor 41 itu. Keterbatasan pada lengannya juga ditambah dengan cedera yang menyebabkan dia terjatuh dan tumit kanannya, yang tahun lalu mengalami patah tulang saat dia jatuh dari motornya di GP Inggris, kembali cedera. Pelat titanium di sepatu botnya retak.
"Saya tidak tahu apa yang dia lakukan di sana," ia mengungkapkan. "Tumit saya sangat bengkak, dan itu sedikit mengganggu saya karena tekanan dari sepatu bot, tetapi itu juga tidak terlalu berpengaruh (pada waktunya).”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments