Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sirkuit Jakarta E-Prix Diklaim Bakal Disukai Para Pembalap

CEO Formula E, Jamie Reigle, yakin Sirkuit Jakarta International E-Prix (JIEC) akan sangat menantang bagi peserta Jakarta E-Prix, Sabtu (4/6/2022).

Progres pembangunan sirkuit Formula E Jakarta di Ancol

Foto oleh: PT Jakarta Propertindo (Perseroda)

Indonesia untuk pertama kali menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik tersebut. Agenda yang mestinya digelar tahun lalu, terpaksa diundur akibat pandemi Covid-19.

Beberapa lokasi diusulkan, seperti Monumen Nasional, Jalan Jenderal Sudirman, Pantai Indah Kapuk, Jakarta International Expo, Jakarta International Stadium dan Ancol. Pada akhirnya, Pemerintah DKI Jakarta menutuskan untuk membangun trek di Ancol, mulai Januari silam.

Sirkuit dengan lintasan sepanjang 2,4 km tersebut ditargetkan beres pada 1 Juni dan siap menyambut penonton tiga hari kemudian.

Reigle mengklaim para pembalap FE senang dengan karakter trek tersebut meski belum punya gambaran 100 persen.

“Kami gembira karena ini balapan perdana di Jakarta. Tim kami telah berkunjung pada akhir 2021. Enam bulan lalu, sirkuit belum dibangun. Jadi ini sirkuit yang sangat baru, yang mana disukai para pembalap,” ujarnya.

“Itu artinya mereka mendapat lingkungan baru. Di sirkuit lain, mereka sudah pernah membalap di sana sebelumnya, seperti Berlin setiap tahun, juga ada trek sudah ada di simulator dengan model komputer di mana mereka bisa latihan, jadi mereka bisa mengemudi dengan mata terpejam.

“Ini adalah tantangan baru untuk para pembalap. Sesuatu yang bagus untuk kejuaraan, menempatkan pembalap pada tes baru.”

Baca Juga:

Melihat dari desain, Reigle terkesan dengan JIEC dan berharap ke depannya arena tersebut digunakan untuk balapan lain.

“Sirkuit didesain untuk Formula E, tapi kami harap ke depannya bisa digunakan untuk balapan lain, bukan hanya untuk akhir pekan ini,” katanya.

“Itu menyenangkan hingga digelar balapan, kami tidak tahu karena sulit memprediksi. Itu sirkuit baru.”

Pria yang menduduki jabatannya sejak 2019 itu mengungkapkan bahwa persiapan lomba cukup baik. JIEC sudah lolos homologasi Federasi Otomotif Internasional (FIA).

“Persiapan sejauh ini cukup bagus. Kami merupakan bagian dari FIA, yang merupakan badan pengatur  untuk motorsport, seperti F1, reli, rallycross. Mereka yang melakukan homologasi sirkuit. Kami promotor komersial, kami bermitra dengan FIA,” Reigle menjelaskan.

“Pastinya sirkuit sudah memenuhi standar FIA, menjalankan homologasi dengan tepat, aman untuk pembalap dan penonton.”

Marshal menjadi elemen penting dalam sebuah balapan. Untuk Jakarta E-Prix, petugas lapangan tersebut akan terdiri dari kombinasi warga Indonesia dan mancanegara.

“ FIA membawa kombinasi marshal dari wakil grup olahraga otomotif Indonesia dan beberapa orang luar negeri akan datang. Federasi otomotif Indonesia memastikan semua dijalankan dengan benar, sesuai standar balapan lain di dunia.”

Edoardo Mortara, Venturi Racing, Silver Arrow 02, Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Robin Frijns, Envision Racing, Audi e-tron FE07, at the start of the race

Edoardo Mortara, Venturi Racing, Silver Arrow 02, Nyck de Vries, Mercedes-Benz EQ, EQ Silver Arrow 02, Robin Frijns, Envision Racing, Audi e-tron FE07, at the start of the race

Foto oleh: Simon Galloway / Motorsport Images

Mendirikan Greener Bar

Formula E merupakan satu olahraga yang bermitra dengan Heineken. Keduanya disatukan dengan visi sustainability dan konsumsi bertanggung jawab.

Untuk gelaran Jakarta E-Prix 2022, pabrik bir tersebut akan menghadirkan pengalaman menyegarkan.

Mengingat adanya larangan sponsor minuman beralkohol dalam olahraga yang berlaku di Indonesia, mereka harus memodifikasi beberapa hal terkait aktivitas promosi.

Mereka mengganti logo Heineken di trek dengan slogan ‘When You Drive Never Drink’. Tak hanya itu, Greener Bar dibuat di ASHTA District 8, Jakarta Selatan.

Program yang pertama kali diluncurkan di London E-Prix, akan menggunakan palet kayu dan tong bir tak terpakai untuk membangun bar, membuat meja dan kayu. Botol hijau akan digunakan sebagai hiasan di dinding.

Minuman akan disimpan dalam lemari es dengan teknologi pendingin berbasis hidrokarbon di mana konsumsi energi lebih hemat.

Para pengunjung bisa melihat dari dekat mobil Formula E dan menonton gelaran balapan tersebut. Bagi yang beruntun, dapat mengikuti meet and greet dengan para pembalap FE. Mereka juga memberikan kode promo transportasi daring sehingga pembeli tidak perlu mengemudi sendiri ke rumah.

Direktur Marketing Multi Bintang Indonesia, Jessica Setiawan, mengungkapkan, “Ini pertama kalinya Heineken memperkenalkan Greener Bar di Indonesia dan Asia. Setiap elemen bar ini sudah digunakan sebelumnya atau akan tetap hidup meski bar itu tak lagi digunakan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tantangan Menanti Pembalap Formula E di Sirkuit Jakarta E-Prix
Artikel berikutnya Formula E Jadi Rangkaian Acara HUT DKI Jakarta

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia