Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Sofuoglu: Deniz Oncu Tak Pantas Dipromosikan ke Moto2

Red Bull KTM Ajo memberi dua pilihan kepada Deniz Oncu. Pembalap Turki boleh pergi kalau bersikeras promosi ke Moto2 atau tetap bertahan di Moto3.

Deniz Oncu, Red Bull KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Oncu masuk ke Moto3 setelah menggantikan kembarannya, Can, dalam lima balapan Moto3 2019. Meski gagal menyumbang poin, Red Bull KTM Ajo menyodorkan kontrak lima tahun mulai 2020.

Namun, pencapaiannya kurang memuaskan dalam 2,5 tahun ini. Dalam tahun debut sebagai pembalap penuh, ia finis P17 usai mengumpulkan 50 poin.

Pada 2021, Oncu mengalami kemajuan pesat dengan mempersembahkan tiga podium. Remaja 19 tahun tersebut mengunci posisi ke-11 dan meraup 95 poin.

Tahun ini, ia lebih sering bertarung di depan walau baru menginjak podium sekali, di Silverstone. Perolehannya terpaut 68 poin dari pemuncak klasemen Sergio Garcia.

Berkecimpung di ajang tersebut selama hampir tiga tahun, Oncu pun bosan dan berharap bisa segera promosi. Manajernya, Kenan Sofuoglu, memberi syarat agar kliennya berjalan sesuai rencana, yakni memenangi banyak balapan dan kalau bisa merebut titel Moto3 2022, jika mau naik kelas.

Dua modal itu cukup untuk membuka gerbang Moto2 lewat tim lain. Sofuoglu mengingatkan dengan rapor seperti sekarang tidak cukup. KTM punya rider di kelas menengah yang mumpuni.

“Deniz punya mimpi berlaga di MotoGP. Namun, sebagai mentor dan manajernya, saya harus katakan dia tak pantas dipromosikan ke Moto2,” ucapnya kepada Speedweek.com.

“Kami di Moto3 sudah tiga tahun dan tidak pernah menang. Dia pembalap resmi KTM dan baru mendapat podium di Silverstone tahun ini.

Baca Juga:

“Saya katakan kepada Deniz bahwa kami berada dalam situasi sangat sulit untuk menemukan tim Moto2 baginya. Ada beberapa pembalap yang lebih menarik bagi tim-tim. Hasil kami tak terlalu bagus.

“Itu alasannya KTM tak mau dia naik. Juga mereka gembira dengan para pembalap Moto2-nya, mereka hebat. Pedro Acosta contoh sangat bagus. Dia menang Moto3 2021 dan naik ke Moto2.

“Kami seharusnya melakukan itu, lebih cocok dengan talenta Deniz. Tapi, itu tidak membuahkan hasil. Musim Moto3 keduanya sangat bagus, dia merebut beberapa podium dan nyaris mendapat kemenangan pertama. Tahun ini, kami ingin memenangi semuanya and jadi juara dunia, tapi tidak terjadi seperti itu.”

Sofuoglu sudah mendapat kabar dari KTM bahwa mereka bersedia memutus kontrak Oncu kalau menemukan tim Moto2. Pilihan tersebut tak membuat juara World Supersport (WSSP) senang. Ia tak mau anak didiknya terusir begitu saja.

“KTM bilang kalau dia mau ke Moto2, dia bebas pergi. Di saat yang sama, mereka telah berinvestasi kepadanya selama bertahun-tahun di Moto3 dan ingin terus mempertahankannya,” ia menerangkan.

“Saat KTM mengatakan dia bisa pergi, itu tidak bagus. Saya terluka. Biasanya, mereka akan menahannya karena dia talenta istimewa.

“Saya jelaskan kepada Deniz bahwa membiarkannya pergi bukan sesuatu yang bagus. Tidak seperti membukakan pintu ke Moto2 baginya. Dia harus melakukannya dengan cara berbeda dan jadi satu yang terbaik di kelasnya.”

Adrian Fernandez, Red Bull KTM Tech3 , Deniz Oncu, Red Bull KTM Tech3

Adrian Fernandez, Red Bull KTM Tech3 , Deniz Oncu, Red Bull KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Kendati demikian, Sofuoglu tak tinggal diam. Ia menawarkan Oncu ke tim-tim Moto2. Pertimbangannya, postur remaja tersebut cukup jangkung dibandingkan penghuni grid  Moto3.

“Saya harus menemukan tempat untuknya di Moto2 dan saya mempertimbangkan semua kemungkinan. Setahun lagi di Moto3 akan sangat buruk untuknya karena dia berkembang pesat. Deniz sudah mengeluh karena ia sedikit lebih tinggi daripada pembalap lain,” tuturnya.

“Itu kenapa lebih sulit untuk bangkit dan mengebut. Sebagai tambahan, dia ingin naik Moto2 dan karena itu, menyelesaikan Moto3 di kepalanya. Ini juga mengontribusi fakta bahwa hasilnya kurang bagus. Namun, jika kami tidak menemukan tim Moto2, kami tidak punya pilihan kecuali kembali melakoni musim Moto3.”

Pria 37 tahun tersebut menjelaskan betapa sulit menjaga prestasi Deniz dan Can Oncu agar tidak turun.

“Saya kesulitan menjaga mereka di bawah kontrol saat ini. Saya mencoba menjelaskan kepada mereka apa yang perlu diubah. Namun, itu sulit sehingga merepotkan mencari pekerjaan untuk Deniz karena dia tidak sangat bagus,” ujarnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duo Aspar Bernasib Sial di Silverstone
Artikel berikutnya Persaingan Moto3 di Red Bull Ring Bakal Sarat Emosi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia