Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Status Piastri Kian Ruwet, Kontrak Alpine-McLaren Sama-sama Sah

Menurut Contract Recognition Board (CRB) F1, apa yang dilakukan Alpine dan McLaren sudah benar. Kini, problem kontrak Oscar Piastri hanya bisa diselesaikan di pengadilan.

Oscar Piastri, Reserve Driver, Alpine F1 Team

Oscar Piastri, Reserve Driver, Alpine F1 Team

Carl Bingham / Motorsport Images

Banyak yang memprediksi bila bursa perpidahan pembalap pada musim panas Kejuaraan Dunia Formula 1 tahun 2022 ini akan berlangsung menarik. Utamanya bagi tim-tim yang tengah bersaing di papan tengah klasemen (pembalap maupun konstruktor).

Tidak ada yang membayangkan bila skenario silly season akan sepelik ini menyusul konflik segitiga soal kontrak antara Oscar Piastri-Alpine-McLaren. Klaim masing-masing pihak sudah panas dan makin tegang.

Konflik segitiga ini berawal dari Alpine yang secara mendadak kehilangan Fernando Alonso mulai F1 musim 2023. Juara dunia 2005 dan 2006 itu memilih bergabung ke Aston Martin.

Pada 2 Agustus atau hanya sehari setelah mendengar kabar Alonso pergi, Alpine bergerak cepat dengan mengumumkan pembalap muda binaan akademi mereka, Oscar Piastri. Pembalap asal Australia itu musim ini menjadi reserve driver Alpine.

Sayangnya, juara FIA Formula 2 2021 itu menyangkal telah dikontrak Alpine. Parahnya lagi, kampiun FIA Formula 3 2020 tersebut tidak mau membela tim yang dimiliki Renault Group tersebut.

Belakangan diketahui bila Piastri sudah meneken surat kesepakatan awal dengan McLaren. Tim asal Woking, Inggris, itu bersedia melepas Daniel Ricciardo – yang sebenarnya memiliki kontrak sampai akhir 2023 – demi memuluskan Piastri.

Kini, semua berubah seperti serial drama TV. Situasi makin pelik karena baik Alpine, Piastri, maupun McLaren bersikukuh merekalah yang benar.

Baca Juga:

Pusat perhatian pun mengarah pada kontrak yang dimiliki Alpine dan McLaren atas Piastri. Kedua tim sama-sama yakin telah melakukan prosedur yang benar soal kontrak Piastri.

CRB selaku badan milik FIA yang menentukan legalitas serta validitas kontrak pembalap dan menyelesaikan problem kontrak tim-tim F1, pun akhirnya turun tangan. Bocoran hasil pemeriksaan CRB pun juga mengejutkan. Seperti yang diungkap media Prancis, AutoHebdo.

McLaren dinilai tidak melakukan kesalahan saat menandatangani kesepakatan pra-kontrak dengan Piastri untuk mendapatkan jasanya mulai F1 2023. Kendati begitu, CRB juga menegaskan bila kesepakatan antara Alpine dan Piastri juga valid untuk tahun ini.

Isi kesepakatan Alpine-Piastri tersebut juga banyak membicarakan soal opsi untuk musim 2023. Itulah mengapa Prinsipal Tim Alpine Otmar Szafnauer sangat yakin dan akan mati-matian mempertahankan kesepakatan yang sudah dibuat timnya.

Karena semua pihak tidak melakukan kesalahan prosedur kontrak, siapa yang benar dan salah dalam perkara kepemilikan dan kontrak Oscar Piastri ini, hanya bisa diselesaikan di pengadilan.

Senin (8/8/2022) kemarin, Szafnauer sudah mengancam akan membawa kasus Piastri ke Pengadilan Tinggi London, mengingat markas Alpine berada di Inggris, tepatnya di Enstone.

Situasi ini juga tidak akan menguntungkan bagi Ricciardo. Sebelumnya, pembalap senior asal Australia itu kabarnya akan ditukar dengan Piastri ke Alpine. Kini, posisi Ricciardo juga menjadi tidak jelas karena bola panas Alpine-McLaren ini akan segera menuju ke pengadilan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Albon seperti Sopir Bus di Hadapan Max Verstappen
Artikel berikutnya Lewis Hamilton Nyaris Main Film Bareng Tom Cruise

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia