Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Strategi Francesco Bagnaia Hadapi Balapan 30 Lap di Sachsenring

Francesco Bagnaia akan start di grid terdepan GP Jerman. Ini kali ketiga ia memulai dari pole position pada MotoGP 2022. Jelang race, selain cuaca dan jarak, pembalap Ducati tersebut mewaspadai tiga rivalnya.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Gold and Goose / Motorsport Images

Runner-up MotoGP 2021 Francesco Bagnaia mencetak sejarah dalam Grand Prix Jerman di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (18/6/2022), dengan membukukan waktu lap di kisaran 1 menit 19 detik.

Ia lalu membuat rekor lap sepanjang masa di trek itu menjadi 1 menit 19,765 detik pada sesi latihan bebas ketiga (FP3) dan mengamankan pole dalam kualifikasi kedua (Q2) dengan 1 menit 19,931 detik.

Hanya dalam FP4, Pecco, sapaan Bagnaia, kalah cepat dari Fabio Quartararo. Pembalap andalan Yamaha, juara dunia bertahan sekaligus pemuncak klasemen MotoGP 2022 tersebut unggul 0,054 detik.

“Saya sangat senang. Dari FP1 saya merasa hebat dengan motor. Semuanya sudah pas, saya tidak perlu mengubah apapun pada set-up. Saat seperti ini, biasanya lebih mudah fokus pada ban dan bagaimana mengelola race dengan ban bekas. Menyenangkan bisa mulai dengan bagus,” kata Pecco usai Q2.

Baca Juga:

“Kondisi (udara) saat kualifikasi dan FP4 tidak mudah. Cuaca benar-benar panas dan angin juga sedikit mengganggu. Tetapi saya sangat, sangat senang dengan pole ini, di trek di mana saya mengalami banyak masalah tahun lalu,” tambah pembalap Ducati yang harus puas finis kelima dalam GP Jerman 2021.

Lantas, setelah sukses mengklaim pole position ketiganya musim ini, apa yang diharapkan Pecco Bagnaia dari balapan hari Minggu (19/6/2022), yang dijadwalkan akan berlangsung selama 30 lap tersebut?

“Saya pikir semua pembalap setuju jika kami mengurangi jumlah putarannya sedikit,” ujarnya tertawa. “Ini tidak akan menjadi balapan yang mudah. Kami harus memilih dari dua kompon ban (hard atau medium),” raut wajah rider Italia itu berubah serius.

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Johann Zarco, Pramac Racing

Francesco Bagnaia, Ducati Team, Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Satu ban punya potensi besar, tetapi degradasinya lebih tinggi. Yang lainnya kurang potensial, tetapi tingkat keausannya kecil. Keputusan sangat sulit. Secara umum, dalam kondisi seperti ini, tak mudah untuk memiliki speed yang sangat kuat sebab Anda bisa merusak ban belakang dengan lebih cepat.”

Mengenai siapa lawan terberatnya balapan di Sachsenring nanti, Bagnaia menilai ada tiga nama yang berpotensi menjadi ancaman. Dua akan mendampinginya di front row dan rider Aprillia Aleix Espargaro.

“Saya pikir pembalap di sini dan Aleix memiliki kecepatan yang bagus,” kata Bagnaia, merujuk dua nama lain pada Fabio Quartararo dan Johann Zarco, yang turut hadir dalam konferensi pers setelah kualifikasi.

“Tidak akan mudah untuk membuka celah dan sangat penting untuk berada di posisi terdepan di lap pertama guna menghindari panas berlebih pada ban depan. Itu adalah tujuah utama saya,” ucapnya.  

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bos Tim VR46 Sarankan Celestino Vietti ke MotoGP jika Peluang Bagus
Artikel berikutnya RNF Racing Tak Cari Pembalap Moto2 untuk Dipromosikan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia