Struktur Ferrari Bisa Berubah jika Gagal Kompetitif di F1 2022
Menurut mantan desainer mobil Formula 1 Jordan, Gary Anderson, akan ada “korban” lagi jika sampai Ferrari kembali mengecewakan pada musim 2022.
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Scuderia Ferrari menempati peringkat keenam dalam klasemen konstruktor Formula 1 (F1) pada 2020. Itu adalah musim terburuk sejak 1980. Tim mampu bangkit tahun lalu dan punya mobil lebih kompetitif.
Pabrikan Italia tersebut berhasil mencetak lima podium (empat lewat Carlos Sainz Jr. dan satu bersama Charles Leclerc), dua kali pole, meraih 325,5 poin dan mengakhiri musim di posisi ketiga konstruktor.
P3 tentu saja perkembangan yang bagus setelah musim kelam di F1 2020. Tetapi, jelas itu bukan tempat yang diinginkan Ferrari dan tim telah berinvestasi banyak dalam regulasi 2022 demi bisa ke puncak lagi.
Gary Anderson, di sisi lain, menyatakan bahwa Ferrari telah memastikan stabilitas dalam manajemennya selama dua atau tiga tahun terakhir. Jika musim 2022 berjalan buruk, gambarannya bisa jadi berubah.
“Di permukaan, Ferrari terlihat seperti tim paling stabil yang pernah kita lihat dalam 20 tahun terakhir, namun bukan itu masalahanya. Pada kenyataannya, Ferrari adalah tim yang paling tidak stabil dan itu karena filosofinya,” kata Anderson.
“Anda berhasil atau Anda menyalahkan seseorang atas kegagalan tersebut dan lalu mendepak mereka keluar. Petinggi dalam manajemen baru Ferrari tampaknya telah tenang dan nyaman selama beberapa tahun terakhir. Jumlah yang dipecat dalam 2-3 tahun telah menurun.
“Mattia Binotto masih memimpin tim sebagai prinsipal dan juga mengelola sisi teknis. Sulit melakukan keduanya, struktur di belakangnya harus bekerja. Struktur ini berubah selama beberapa tahun terakhir. Kini saatnya Ferrari ke puncak lagi.”
Laurent Mekies, Sporting Director Ferrari, dan Mattia Binotto, Team Principal Ferrari
Foto oleh: Mark Sutton / Motorsport Images
Gary Anderson sangat terkesan dengan apa yang dilakukan pabrikan Maranello pada musim 2017, saat perubahan aturan besar terakhir F1. Ferrari menemukan solusi sidepod pendek sebelum tim lain.
“Maksud saya, ada mentalitas di dalam tim yang dapat bereaksi terhadap situasi yang berubah. Tetapi ada sesuatu yang mengacaukannya. Juga, tim mencoba untuk pulih pada musim 2020 setelah terlalu memaksakan aturan power unit,” ujarnya.
“Pada 2021 itu sedikit banyak pulih, namun kendala pengembangan tidak membantu tim. Ferrari harus bekerja sangat keras sekarang karena seluruh Italia melihat perubahan regulasi teknis tahun ini sebagai peluang bagi mereka untuk sukses.
“Jika hal itu tidak terjadi dan musim 2022 berakhir mengecewakan, segalanya akan segera mulai kembali normal di Maranello dan kita bakal melihat beberapa kepala (petinggi) ditendang,” kata Anderson lagi.
Gary Anderson
Foto oleh: JEP / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments