Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Target Realistis Marc Marquez Usai Operasi Keempat

Jelang absen panjang dari MotoGP, Marc Marquez menyampaikan targetnya setelah operasi humerus kanan di Amerika Serikat. Pembalap Repsol Honda tersebut lebih realistis sekarang.

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Suasana hati Marquez fluktuatif sepanjang akhir pekan di Sirkuit Mugello, tuan rumah MotoGP Italia. Jumat (27/5/2022), rider Spanyol tersebut mendapat kabar harus naik meja operasi kalau ingin kondisinya lebih baik.

Untuk mundur dari lomba sudah kepalang tanggung. Ia pun memilih untuk terus melaju hingga sesi akhir. Apalagi ada misi khusus pekan kemarin, yakni menguji beberapa perangkat untuk RC-213V terbaru termasuk sasis.

Dalam situs resmi MotoGP.com, Marquez mengaku mentalnya sempat turun. Sebagai profesional, ia mesti berkonsentrasi untuk menuntaskan tanggung jawabnya.

“Tidak mudah dari sudut pandang mental. Jumat, mereka memberitahu saya bahwa masalah tulang sudah parah, saya diminta untuk menjalani operasi di Amerika Serikat,” ia menjelaskan.

“Saya merasa saya tidak bisa terus seperti ini. Semua kabar dan konferensi pers kemarin membuat akhir pekan ini lebih rumit.

“Dari sisi mental, sulit menjaga konsentrasi ketika harus berkendara di Mugello, salah satu trek yang paling menuntut. Tapi, kami berhasil menyelesaikannya.”

Pembalap 29 tahun tersebut menyatakan tak akan mengaspal kalau saja saran operasi diberikan sebelum MotoGP Italia.

“Jujur, seandainya dapat berita kalau saya harus menjalani operasi sebelum Mugello, saya tidak akan balapan. Namun ternyata, saya dapat kabar baru Jumat, saya sudah ada di sini. Saya pun berkat, ‘Ok, saya mencoba membantu tim, saya coba membantu Honda, mencoba beberapa perangkat untuk mengerti (pengembangan) di masa depan,” ucapnya.

“Dan saat balapan, sangat sulit tapi saya banyak mendorong 7-8 lap di awal. Saya bisa berkendara dengan pace bagus, sebelum jatuh saat melihat hujan deras dan sulit menuntaskan balapan. Pada akhirnya, kami bisa finis.

“Sekarang kami akan punya balapan sangat penting untuk musim ini, operasi humerus kanan saya. Kita lihat saja apakah semua berjalan lancar. Kembali selangkah demi selangkah.”

Baca Juga:

Nyeri hebat yang dirasakan selama balapan sepanjang 2021 hingga 2022, membuatnya sangat menderita. Namun, Marquez adalah pekerja keras yang pantang menyerah.

Rasa tersebut pun diabaikan demi mewujudkan harapan naik podium. Hanya saja, makin lama ia sangat terganggu dan pergerakannya pun terbatas.

Mempertimbangkan kondisi tersebut dan asa untuk memperpanjang karier, Marc Marquez berjalan ke arah yang ditunjukkan tim dokternya.

“Itu bukan pilihan saya sepenuhnya karena dokter setuju untuk menjalankan operasi. Tapi, mudah memilih seperti itu karena dengan kondisi fisik sekarang, saya hanya bisa balapan satu atau dua tahun lagi. Namun, saya harus berhenti karena tidak menikmati akibat sangat menderita,” ia menuturkan.

“Itu satu-satunya opsi jika mau melanjutkan karier. Bisa saja itu berita buruk, tapi bagi saya, itu berita baik karena dokter menemukan masalah dan mengatakan rotasi terlalu besar. Mereka bilang, ‘Datang kemari, kami akan mencoba memperbaiki’. Mereka sangat meyakinkan dan ini membuat saya gembira.

“Target operasi ini adalah bagaimana membuat saya menikmati balapan di MotoGP lagi. Mencoba kembali saat saya siap, mencoba menikmati balapan lagi. Tak tahu apakah saya akan menang atau tidak.”

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap yang sempat mengalami diplopia tiga kali tersebut, yakin situasi saat ini jadi bahan bakar para pembencinya. Namun, ia mencoba cuek dan fokus pada semua pihak yang mendukung.

“Sangat berat dari sisi fisik selama dua tahun ini, namun secara mental bahkan sangat berat. Hal terbaik yang saya lakukan adalah mencoba melupakan orang-orang, media sosial dan banyak hal,” katanya.

“Hanya mencoba fokus pada jalan saya dan feeling karena orang luar tidak tahu situasinya.  Mereka hanya berkomentar, lalu datang hater. Pembenci selalu menang karena mendapatkan momen saat ini.

“Saya akan melakoni operasi dan comeback, menikmati momen bersama dengan mereka yang mendukung, orang-orang yang menderita bersama saya. Ini target saya dan sesuatu yang ingin saya lakukan di masa depan.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Francesco Bagnaia: Saya Harus Jadi Robot
Artikel berikutnya Alex Rins Tunjuk Nakagami sebagai Penyebab Crash

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia