Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Tekanan Besar dari Raul Fernandez Kunci Sukses Remy Gardner

Remy Gardner mengaku kalau tekanan yang diberikan rekan setimnya di Red Bull KTM Ajo, Raul Fernandez, menjadi salah satu kunci sukses dalam perburuan gelar juara dunia Moto2 2021.

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Australia tersebut butuh enam tahun, 93 balapan dan ganti 4 tim untuk menyandang predikat juara dunia Moto2. Gabung dengan Red Bull KTM Ajo telah mengubah peruntungannya.

Ia termotivasi mengembalikan servis luar biasa dari tim dengan prestasi luar biasa. Gardner pun mengoleksi 5 kemenangan, 6 runner-up dan 1 peringkat ketiga musim ini.

Perjuangannya tidak mudah karena performa apik Fernandez. Debutan Moto2 itu tak butuh waktu lama beradaptasi dengan motor berspesifikasi lebih tinggi dan sering membuat Gardner tertekan.

Rivalitas dalam kategori menengah jadi milik kedua rider yang akan promosi ke MotoGP bersama Tech3. Hingga Moto2 Valencia, Gardner punya kans juara lebih besar tapi masih bisa dijegal Fernandez. Dengan keunggulan 23 poin, ia cukup finis pada posisi ke-13 ketika rookie memenangi lomba.

Pada akhirnya, Fernandez bertengger di podium pertama, sedangkan Gardner mengakhiri balapan pada peringkat ke-10.

Selepas lomba, sang juara dunia baru mengutarakan sensasinya menjalani musim yang dianggap menarik ini.

“Sungguh musim yang luar biasa. Saya tidak pernah kehabisan napas. Raul menunjukkan performa luar biasa sepanjang tahun,” ujarnya dikutip dari Speedweek.com.

“Dia datang sebagai rookie dan malah menempatkan saya di bawah banyak tekanan. Dia membuat saya bekerja sangat keras untuk titel, pastinya. Sungguh musim istimewa, banyak podium, banyak melakoni balapan bagus, empat kemenangan. Luar biasa.”

Baca Juga:

Ketika diingatkan bahwa ia mengumpulkan lima kemenangan, Gardner memberi respons di luar dugaan.

“Sungguh? Lima kali musim ini? Saya tidak bisa menghitung. Saya berdiri di Parc Ferme terlalu sering,” ia menjawab sambil tertawa.

“Kadang saya berakhir di posisi kedua, tapi pada hari-hari seperti itu, Anda tidak boleh lemah. Anda harus menikmati setiap momen.

“Itu adalah musim yang intens, terutama seperempat musim terakhir sangat melelahkan dan penuh ketegangan. Raul sangat kencang, saya melakukan beberapa kesalahan.

“Dia juga melakukannya. Pada akhirnya, konsistensi jadi kunci sukses. Kadang itu hanya tentang menyelesaikan balapan dan mengambil poin sebanyak mungkin. Strategi ini yang membawa kami melewati garis finis.”

Pemilik tim, Aki Ajo, tentu sangat senang karena pertaruhannya menggabungkan pembalap berpengalaman dan debutan berbuah manis.

“Sulit mendeskripsikan musim kami di Moto2 dengan kata-kata. Ini adalah tahun luar biasa, di mana satu hal seperti itu hanya bisa terjadi sekali seumur hidup,” tuturnya dikutip dari situs tim.

“Kedua pembalap sangat berkembang. Gardner melakoni perjalanan luar biasa, setelah kesulitan musim-musim sebelumnya, dan sekarang jadi juara. Raul memiliki tahun sensasional sebagai rookie, memecahkan banyak rekor dan sering menang balapan. Saya senang tim meraih dua titel dengan banyak poin.”

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Remy Gardner, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Fabio Quartararo Abadikan Namanya di Trofi Juara Dunia MotoGP
Artikel berikutnya Alasan Pedro Acosta Ganti Nomor untuk Moto2 2022

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia